STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu (28/2/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (29/2/2024) WIB. Bervariasinya harga penutupan komoditas ini dipicu oleh peningkatan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) seiring pengumuman OPEC+ terkait rencana memperpanjang pemangkasan produksi sukarela ke kuartal kedua tahun ini.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup turun sebesar 33 sen, atau 0,42% menjadi ditutup pada $78,54 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir dengan lonjakan sebesar 3 sen, atau 0,04%, menjadi $83,68 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menurut laporan Energy Information Administration (EIA), persediaan minyak mentah komersial AS naik sebesar 4,2 juta barel minggu lalu. Kenaikan persediaan yang dicatat oleh pemerintah federal ini lebih rendah dari lonjakan sebesar 8,4 juta barel yang dilaporkan oleh Institut Minyak Bumi Amerika.
Persediaan minyak di Negeri Paman Sam terus meningkat karena laju pengolahan minyak mentah menjadi produk jadi oleh kilang-kilang telah menurun dalam beberapa minggu terakhir.
Minyak mentah AS dan patokan globalnya siap untuk mendapatkan 6,3% dalam sebulan ini. Kontrak berjangka bulan pertama diperdagangkan dengan premi dibandingkan dengan bulan-bulan berikutnya. Premi untuk pengiriman segera dibandingkan dengan pengiriman kemudian biasanya menjadi tanda pasar minyak yang semakin ketat.
OPEC+ sedang mempertimbangkan perpanjangan pemangkasan produksi sukarela ke kuartal kedua. Sejak November tahun lalu, OPEC+ telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama 2024.
Pemangkasan OPEC diharapkan dapat membatasi risiko penurunan harga minyak mentah. Sementara kapasitas cadangan yang ditahan oleh OPEC+ akan membatasi risiko kenaikan. Ini efektif menjaga Brent dalam kisaran US$70 hingga US$90, menurut catatan riset dari Goldman Sachs yang dipublikasikan pekan ini.