Kamis, Agustus 7, 2025
33.5 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Melejit Lebih dari 1%, Stok Minyak AS Turun Tajam!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan lebih dari 1%  pada penutupan perdagangan Jumat (27/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (28/12/2024) WIB. Komoditas ini mencatatkan keuntungan mingguan meskipun volume perdagangan rendah menjelang akhir tahun. Kenaikan ini dipicu oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 naik 98 sen atau 1,4%, menjadi 70,60 US$ per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2025 menguat 91 sen atau 1,2% mencapai 74,17 US$ per barel, di London ICE Futures Exchange.

Kedua jenis minyak ini mencatatkan keuntungan mingguan sekitar 1,4%.

Penurunan stok minyak AS menjadi faktor utama lonjakan harga minyak. Menurut data dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA), stok minyak AS turun 4,2 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Desember, lebih besar dari perkiraan penurunan 1,9 juta barel oleh analis yang disurvei Reuters.

“Penurunan stok ini terjadi seiring dengan peningkatan aktivitas penyulingan dan lonjakan permintaan bahan bakar di musim liburan,” kata EIA dalam laporannya.

Optimisme terhadap ekonomi China juga turut mendukung kenaikan harga minyak. China, sebagai pengimpor minyak terbesar dunia, diperkirakan akan mengalami permintaan yang lebih tinggi tahun depan. Bank Dunia bahkan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk 2024 dan 2025.

China juga telah menyetujui penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan (411 miliar US$) pada tahun depan untuk merangsang pemulihan ekonomi yang lambat.

Ketegangan geopolitik juga memengaruhi pasar energi. Perang Rusia-Ukraina, yang sempat terabaikan akibat stagnasi permintaan global, kini kembali mencuri perhatian. Beberapa peristiwa minggu ini dapat memengaruhi pasokan energi di tahun depan.

NATO mengumumkan rencana untuk meningkatkan kehadirannya di Laut Baltik setelah Finlandia menyita kapal yang membawa minyak Rusia. Sanksi terhadap Rusia kembali menjadi perhatian pasar, sementara harga gas alam di Eropa juga naik.

Di Timur Tengah, ketegangan meningkat setelah Israel menyerang rumah sakit di utara Gaza dan menargetkan gerakan Houthi di Yaman. Meski demikian, analis StoneX, Alex Hodes, menyatakan bahwa peristiwa ini kemungkinan tidak akan memengaruhi harga minyak dalam jangka panjang.

“Risiko terbesar bagi pasar energi tahun depan datang dari penegakan sanksi AS terhadap Rusia, yang kemungkinan akan diperketat di bawah pemerintahan baru Donald Trump,” tambah Hodes.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru