STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia kembali melonjak pada penutupan perdagangan Senin (9/12/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (10/12/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025 melesat US$1,17 atau 1,74% menjadi US$68,37 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari 2025 naik US$1,02 atau 1,43% mencapai US$72,14 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Sentimen positif datang dari langkah China yang mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter. Ini adalah sinyal pertama sejak 2010, dan diharapkan mampu mendorong konsumsi domestik sekaligus mengatasi perlambatan ekonomi akibat krisis properti.
Giovanni Staunovo, analis UBS, menyebut kebijakan ini membawa angin segar. “Langkah China menciptakan optimisme baru di pasar dan menjadi pendorong kenaikan harga minyak,” ujarnya.
OPEC+ juga turut menjaga momentum ini. Pekan lalu, mereka memutuskan menunda rencana peningkatan produksi hingga April 2025. Langkah ini dinilai sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga di tengah lemahnya permintaan global.
Namun, situasi geopolitik tetap menjadi perhatian. Kejatuhan Presiden Suriah Bashar al-Assad akhir pekan lalu memunculkan kekhawatiran baru soal potensi ketidakstabilan di Timur Tengah.
Di sisi lain, Saudi Aramco justru mengambil langkah berbeda. Mereka menurunkan harga jual minyak untuk Asia ke level terendah sejak awal 2021. Hal ini menunjukkan permintaan minyak, terutama dari China, masih belum pulih sepenuhnya.
Investor kini menunggu rilis data inflasi AS pada Rabu ini. Data tersebut akan memberikan petunjuk lebih jelas terkait arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.