Kamis, Agustus 7, 2025
30.6 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Melemah, Pasar Khawatir OPEC+ Bakal Tambah Produksi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (22/5/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (23/5/2025) WIB. Sentimen negatif datang dari laporan bahwa OPEC+ tengah mempertimbangkan untuk kembali menaikkan produksi mulai Juli mendatang.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen atau 0,72% dan ditutup di level US$64,44 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 37 sen atau 0,6% ke US$61,20 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Bloomberg melaporkan bahwa OPEC dan sekutunya, yang tergabung dalam OPEC+, sedang berdiskusi mengenai kemungkinan peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari mulai Juli. Meski belum ada keputusan final, hal ini langsung menekan harga di pasar.

“Kita melihat pasar bereaksi terhadap tanda-tanda bahwa OPEC mulai meninggalkan strategi mempertahankan harga demi mengejar pangsa pasar,” ujar Harry Tchiliguirian dari Onyx Capital Group. “Ini seperti mencabut plester, dilakukan sekaligus saja.”

Sebelumnya, OPEC+ memang sudah mulai mengurangi pembatasan produksi. Penambahan pasokan telah dilakukan secara bertahap sejak Mei dan Juni. Reuters juga melaporkan bahwa OPEC+ bisa saja menambah produksi hingga 2,2 juta barel per hari sampai November.

Analis RBC Capital, Helima Croft, dalam catatannya menyebut peningkatan 411.000 barel per hari mulai Juli adalah skenario paling mungkin. “Kemungkinan besar kenaikan ini akan berasal dari Arab Saudi,” katanya.

Harga minyak juga sudah mulai tertekan sejak data dari Energy Information Administration (EIA) dirilis Rabu lalu. Laporan itu menunjukkan adanya peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS yang di luar perkiraan.

Stok minyak mentah AS naik 1,3 juta barel menjadi 443,2 juta barel dalam sepekan yang berakhir 16 Mei. Padahal para analis dalam survei Reuters sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 1,3 juta barel.

“Lonjakan stok ini akan memberikan tekanan tambahan terhadap harga, khususnya WTI,” kata Emril Jamil dari LSEG Oil Research. Ia menambahkan bahwa kondisi ini bisa mendorong peningkatan ekspor minyak AS ke Eropa dan Asia.

Sementara itu, naiknya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun menunjukkan bahwa OPEC+ mungkin akan menambah pasokan minyak di saat permintaan justru melemah.

Kombinasi antara rencana peningkatan produksi OPEC+ dan stok yang menumpuk di AS menjadi tekanan ganda bagi pasar minyak global.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru