Sabtu, September 27, 2025
27 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis, Pasar Lebih Fokus ke Ketegangan AS-Iran

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Senin (19/5/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (20/5/2025) WIB. Pasar masih menimbang ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran yang memicu kekhawatiran pasokan, meski ada tekanan dari penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen atau 0,2% menjadi US$65,54 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertambah 20 sen atau 0,32% ke level US$62,69 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Kedua kontrak itu sempat menguat lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.

Kenaikan harga ini terjadi setelah muncul tanda-tanda bahwa pembicaraan nuklir antara AS dan Iran berpotensi gagal. Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi, mengatakan negosiasi tidak akan menghasilkan apa-apa jika AS tetap memaksa Teheran menghentikan aktivitas pengayaan uranium.

Pernyataan itu meredupkan harapan tercapainya kesepakatan yang bisa meringankan sanksi AS dan membuka jalan bagi peningkatan ekspor minyak Iran.

“Potensi peningkatan ekspor minyak Iran sebesar 300.000 sampai 400.000 barel per hari kini tampaknya sangat tidak mungkin,” ujar analis dari StoneX, Alex Hodes.

Meski demikian, tekanan terhadap harga minyak tetap ada. Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s membuat pasar khawatir terhadap kondisi ekonomi negara konsumen minyak terbesar dunia itu.

Data ekonomi China juga menambah beban. Pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel di negara importir minyak terbesar dunia itu melambat lebih dari perkiraan.

“Data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan tidak membantu harga minyak, meskipun pelemahannya masih tergolong ringan,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

Tekanan lain datang dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Ia mengatakan Presiden Donald Trump akan memberlakukan tarif sesuai ancaman bulan lalu jika mitra dagang tidak mau bernegosiasi dengan itikad baik.

Menurut John Kilduff dari Again Capital di New York, harga minyak kemungkinan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat. Investor masih menanti kabar terbaru soal tarif, negosiasi nuklir AS-Iran, dan pembicaraan damai Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin, usai menelepon Trump, menyatakan Moskow siap bekerja sama dengan Ukraina menyusun nota kesepahaman perdamaian. Menurutnya, upaya mengakhiri perang berada di jalur yang benar.

Kilduff menambahkan, berakhirnya perang itu bisa membuka keran ekspor minyak Rusia. “Kalau itu terjadi, harga minyak bisa turun tajam,” ujarnya.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat tipis pada...

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Tunggu Kejelasan Soal Suku Bunga The Fed

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup melemah...

Harga Emas Dunia Dekati Rekor, Investor Bidik US$3.900

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru