Minggu, Agustus 10, 2025
29.4 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Naik Tajam 3%! Israel Ancam Gempur Iran Lebih Ganas!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melonjak tajam pada penutupan perdagangan Kamis (19/6/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (20/6/2025) WIB. Lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pasar global merespons agresi terbaru Israel terhadap Iran yang memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$2,15 atau sekitar 2,8% dan ditutup di level US$78,85 per barel, di London ICE Futures Exchange. Ini menjadi penutupan tertinggi sejak 22 Januari.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bahkan sempat menyentuh level tertinggi sesi di US$77,58 per barel, atau naik 3,2%, di New York Mercantile Exchange.

Kenaikan harga dipicu oleh perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menginstruksikan militer untuk meningkatkan serangan terhadap Iran. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut serangan ini menyasar “target strategis” dan “sasaran pemerintah” di ibu kota Teheran.

“Tujuan serangan ini adalah untuk melemahkan rezim Ayatollah,” kata Israel Katz melalui unggahan di media sosial.

Langkah Israel ini disebut sebagai balasan atas serangan rudal Iran yang dilaporkan mengenai sebuah rumah sakit besar di Beersheba, wilayah selatan Israel. Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil dan memicu kecaman keras dari berbagai pihak.

Katz bahkan menyatakan militer Israel telah mendapatkan instruksi jelas terkait langkah-langkah ke depan. “Militer kami tahu, demi mencapai semua tujuannya, pria ini (Khamenei) seharusnya tidak lagi ada,” ujarnya, merujuk pada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Situasi memanas ini turut diperhatikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataan kepada wartawan, Trump mengatakan belum mengambil keputusan akhir terkait kemungkinan menyerang fasilitas nuklir Iran.

“Saya mungkin lakukan, mungkin tidak. Maksud saya, tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan,” kata Trump, Rabu malam waktu setempat. Gedung Putih menambahkan keputusan akan diambil dalam dua pekan ke depan.

Di tengah ketidakpastian ini, para analis memperingatkan dampak besar terhadap pasar energi global jika terjadi perubahan rezim di Iran. JPMorgan menyebut kondisi tersebut bisa membuat harga minyak bertahan tinggi dalam jangka panjang.

“Jika sejarah bisa menjadi panduan, destabilisasi lebih lanjut di Iran dapat menyebabkan harga minyak naik secara signifikan dan bertahan lama,” ujar Natasha Kaneva, Kepala Riset Komoditas Global di JPMorgan, dalam catatan kepada klien.

Ia menambahkan, gangguan pasokan akibat pergantian rezim di negara produsen besar seperti Iran tidak mudah dipulihkan. “Kehilangan pasokan seperti itu sulit dipulihkan dengan cepat, yang memperkuat tren harga tinggi,” katanya.

Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di OPEC. Ketegangan geopolitik di kawasan ini selalu menjadi faktor krusial dalam fluktuasi harga energi dunia.

Artikel Terkait

Harga Emas Meroket Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu, Investor Cari Aman!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada akhir...

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Tunggu Pertemuan Trump-Putin

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak turun...

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru