STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia nyaris tidak berubah pada penutupan perdagangan Senin (2/12/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (3/12/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025 naik tipis 0,15% menjadi US$68,10 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari 2025 hanya turun 1 sen atau 0,01% mencapai US$71,83 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Data manufaktur dari China membawa optimisme. Aktivitas pabrik di negara tersebut tumbuh pada laju tercepat dalam lima bulan terakhir pada November. Namun, sentimen positif ini dibayangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember.
Gejolak geopolitik juga menambah ketidakpastian pasar. Konflik antara Israel dan Lebanon kembali memanas setelah sempat mereda. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan respons keras terhadap serangan dari Hizbullah. Namun, Pentagon menyatakan bahwa gencatan senjata masih berjalan meskipun ada insiden kecil.
Pernyataan dari Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, turut memberikan tekanan. Ia mengatakan bahwa keputusan soal suku bunga akan bergantung pada data pekerjaan mendatang. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi bisa memperlambat ekonomi dan menurunkan permintaan minyak.
Fokus pasar kini juga tertuju pada pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan 5 Desember. Kelompok ini diperkirakan akan membahas penundaan rencana peningkatan produksi yang direncanakan pada Januari 2025. Jika penundaan ini terjadi, langkah tersebut diharapkan mampu menstabilkan harga.
Harga minyak telah merosot lebih dari 3% pekan lalu akibat proyeksi surplus pasokan di 2025. Kekhawatiran soal pasokan dari Timur Tengah pun mereda. “Pasar sedang mencari kejelasan lebih lanjut, baik dari sisi kebijakan OPEC+ maupun arah kebijakan ekonomi global,” kata seorang analis energi dari Reuters.
Dalam waktu dekat, harga minyak diperkirakan akan tetap fluktuatif. Para pelaku pasar menunggu data ekonomi terbaru serta keputusan penting yang akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.