Kamis, Agustus 7, 2025
33.9 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Tergelincir, Kekhawatiran Tarif dan Pasokan Membayangi Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia turun sepanjang pekan lalu. Tekanan ini muncul karena kekhawatiran soal kelebihan pasokan. Selain itu, ketidakpastian dalam pembicaraan tarif antara Amerika Serikat dan China ikut menambah beban.

Mengutip CNBC International, pada penutupan perdagangan Jumat (25/4/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (26/4/2025) WIB, harga minyak mentah berjangka Brent naik tipis 32 sen menjadi US$66,87 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 23 sen mencapai US$63,02 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Meski begitu, dalam sepekan Brent tercatat turun lebih dari 1%, sedangkan WTI anjlok lebih dari 2%.

“Secara mingguan, harga turun karena kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan dari OPEC+ masih ada, sementara prospek permintaan tetap tidak pasti di tengah ketegangan perdagangan yang berlanjut. Penguatan dolar AS juga menambah tekanan pada harga minyak,” ujar Senior Analyst LSEG, Anh Pham.

Sentimen pasar juga makin negatif setelah muncul pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China. Ia mengatakan bahwa saat ini tidak ada konsultasi atau negosiasi tarif yang berlangsung antara China dan Amerika Serikat.

Pernyataan ini bertolak belakang dengan komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump sehari sebelumnya yang menyebut bahwa negosiasi perdagangan sedang berjalan.

Di sisi lain, China dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengecualikan beberapa produk Amerika Serikat dari tarif 125%. Beijing bahkan meminta pelaku usaha untuk mengajukan daftar barang yang berpotensi mendapat pengecualian, sebagai bentuk kekhawatiran atas dampak ekonomi dari perang dagang.

Harga minyak sempat jatuh lebih dalam awal bulan ini, setelah ketegangan tarif menimbulkan kekhawatiran terhadap permintaan global dan mendorong aksi jual di pasar keuangan.

Dari sisi suplai, kekhawatiran juga meningkat. Beberapa anggota OPEC+ dilaporkan mendorong percepatan peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni, menurut laporan Reuters.

Sementara itu, dari perkembangan geopolitik, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada CBS News bahwa Amerika Serikat dan Rusia sedang bergerak ke arah yang benar untuk mengakhiri perang di Ukraina. Namun, masih ada beberapa elemen penting yang perlu disepakati.

Jika perang berakhir dan sanksi terhadap Rusia dilonggarkan, maka pasokan minyak Rusia bisa kembali membanjiri pasar global. Rusia, sebagai anggota OPEC+, merupakan salah satu produsen minyak terbesar dunia bersama Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru