Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Terjun Bebas Lebih dari 3% Usai OPEC+  Umumkan Ini!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia turun tajam pada penutupan perdagangan Senin (3/6/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (4/6/2024) WIB. Penurunan ini terjadi usai OPEC+ mengumumkan rencana untuk secara bertahap menghapus pemotongan produksi.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli merosot US$2,77 atau 3,6% menjadi US$74,22 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2024 , ambles US$2,75 atau 3,39%, mencapai US$78,36 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Pengumuman OPEC+ ini dianggap bearish oleh beberapa analis. Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, mengatakan bahwa rencana penambahan produksi ini akan bergantung pada kondisi pasar. Jika kondisi pasar memburuk pada akhir Agustus, rencana ini bisa dihentikan.

Menurut Bob Yawger, analis berjangka di Mizuho, struktur pasar saat ini melemah. Pengumuman OPEC+ membuat para pedagang enggan membeli minyak untuk pengiriman akhir tahun ini karena khawatir harga akan turun seiring dengan kembalinya pasokan.

Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, mengatakan keputusan ini akan membatasi kenaikan harga minyak. Produksi yang akan ditambahkan ke pasar dari Oktober 2024 hingga September 2025 setara dengan perkiraan pertumbuhan permintaan OPEC sebesar 2,2 juta barel per hari tahun ini.

OPEC+ menghadapi dilema karena harga minyak yang rendah menekan anggaran negara-negara anggotanya. Namun, mereka juga khawatir bahwa harga minyak yang tinggi dapat mengurangi permintaan dan mendorong harga lebih rendah.

Meskipun menghadapi tantangan, OPEC+ telah berhasil menjaga harga tetap tinggi dengan memangkas produksi sekitar 6 juta barel per hari sejak Oktober 2022. Tanpa pemotongan tersebut, harga minyak kemungkinan akan jauh lebih rendah, kemungkinan berada di kisaran US$50 per barel.

Yawger mengatakan bahwa prospek harga minyak mencapai US$100 per barel kini tidak mungkin lagi, kecuali terjadi krisis geopolitik besar di Teluk Persia atau Semenanjung Arab.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru