STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kompak turun pada penutupan perdagangan Rabu (14/5/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (15/7/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah data resmi menunjukkan lonjakan tak terduga pada stok minyak mentah di Amerika Serikat.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent turun 54 sen atau 0,81% menjadi US$66,09 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 52 sen atau 0,82% ke posisi US$63,15 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Sebelumnya, kedua harga acuan ini sempat berada di dekat level tertingginya dalam dua pekan terakhir. Kenaikan sempat terjadi karena meredanya ketegangan tarif antara AS dan China.
Namun pasar langsung berbalik arah usai laporan dari Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 441,8 juta barel dalam sepekan terakhir.
Tak hanya itu, EIA juga mencatat impor minyak mentah bersih AS naik 422.000 barel per hari pekan lalu.
Sehari sebelumnya, data dari American Petroleum Institute (API) juga memperlihatkan lonjakan cadangan sebesar 4,3 juta barel.
“Jelas, kenaikan cadangan yang terlihat di angka API tidak membantu,” ujar Analis UBS Giovanni Staunovo menanggapi penurunan harga minyak hari ini.
Sementara itu, negara-negara produsen dalam kelompok OPEC+ terus menambah pasokan ke pasar. Ini ikut menambah tekanan pada harga.
Meski begitu, OPEC justru memangkas proyeksi pertumbuhan pasokan dari produsen di luar kelompok OPEC+ untuk tahun ini.
“Mereka tidak mengubah proyeksi permintaan, tapi terus menambah barel,” ujar Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho. “Pada titik tertentu, pasokan yang melimpah ini bisa mengalahkan permintaan dan membuat harga jatuh lebih dalam,” lanjutnya.