Rabu, September 10, 2025
32.3 C
Jakarta

Harga Minyak Naik Lagi! Ada Apa di Timur Tengah?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia ditutup naik pada akhir perdagangan Kamis (17/7/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (18/7/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu kekhawatiran terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan turunnya persediaan minyak global.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent naik 84 sen atau 1,23% menjadi US$69,36 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat US$1,08 atau 1,63% ke level US$67,46 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Analis melihat pasar sedang bereaksi terhadap situasi pasokan yang semakin ketat. Data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah turun 3,9 juta barel pekan lalu. Padahal, analis dalam survei Reuters hanya memperkirakan penurunan 552.000 barel.

John Evans, analis dari PVM Oil Associates, mengatakan pasar sedang merespons kondisi stok yang makin terbatas. “Pasar minyak sempat mengabaikan risiko Timur Tengah, tapi serangan Israel ke Suriah dan serangan drone ke infrastruktur minyak di Kurdistan kembali menyegarkan ingatan kita,” ujarnya.

Serangan drone di wilayah Kurdistan Irak menyebabkan produksi minyak turun hingga 150.000 barel per hari. Beberapa ladang minyak terpaksa ditutup karena kerusakan fasilitas.

Sebelumnya, Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan kenaikan produksi global belum cukup untuk menambah cadangan. Artinya, permintaan masih lebih besar dibanding pasokan yang tersedia.

Ashley Kelty, analis di Panmure Liberum, memperkirakan harga minyak tetap akan bergejolak dalam waktu dekat. “Harga jangka pendek kemungkinan akan tetap volatile karena ketidakpastian soal skala tarif AS dan dampaknya terhadap pertumbuhan global,” ujarnya.

Dari sisi kebijakan, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan segera mengirim surat pemberitahuan tarif kepada beberapa negara. Ia juga menyebut adanya peluang kesepakatan dengan China soal obat ilegal dan potensi perjanjian baru dengan Uni Eropa.

Namun, sentimen pasar belum sepenuhnya stabil. Phil Flynn, analis senior dari Price Futures Group, mengatakan para pelaku pasar masih menunggu kejelasan. “Semua orang menunggu si ‘boogie man’, tapi dia belum muncul,” katanya.

Sementara itu, gangguan cuaca di Teluk Meksiko utara tidak diperkirakan akan berkembang menjadi badai besar. Badai diprediksi akan bergerak ke daratan Louisiana dengan curah hujan sekitar 10 cm, menurut Pusat Badai Nasional AS.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Pasar Yakin The Fed Segera Turunkan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor pada...

Harga Minyak Naik Usai Serangan Israel ke Qatar, Pasar Global Bergejolak

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia menguat pada...

Emas Cetak Rekor di Atas US$3.600 per Ons, Sentimen Penurunan Suku Bunga AS Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali meroket pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru