STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia stabil pada penutupan perdagangan Jumat (20/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (21/12/2024) WIB. Namun, situasi global membuat investor tetap berhati-hati.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 menguat 8 sen atau 0,12% menjadi US$69,46 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2025 naik 6 sen atau 0,08% mencapai US$72,94 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Pelemahan dolar AS menjadi salah satu penyebab stabilnya harga minyak. Dolar yang melemah membuat minyak lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) menambah optimisme pasar.
Namun, kekhawatiran masih mengarah pada permintaan global, khususnya dari China. Sinopec, raksasa minyak asal China, memperkirakan puncak impor minyak mentah akan terjadi pada 2025. Konsumsi minyak juga diprediksi mencapai titik tertinggi pada 2027.
Data inflasi AS yang melambat menjadi faktor lain yang memengaruhi pasar. Meskipun memicu optimisme di Wall Street, volatilitas tetap terjadi di pasar minyak.
OPEC+ juga menghadapi tantangan besar. Dalam lima bulan terakhir, mereka telah memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2024. Sementara itu, JP Morgan memprediksi pasar minyak akan surplus 1,2 juta barel per hari pada 2025.
Rusia menjadi perhatian tambahan. G7 sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap ekspor minyak Rusia. Jika batas harga diperketat, pasokan dari Rusia bisa berkurang.
