Rabu, Agustus 6, 2025
28.7 C
Jakarta

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup turun pada akhir perdagangan Selasa (5/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (6/8/2025) WIB. Tekanan datang dari kenaikan produksi OPEC+ dan kekhawatiran akan melemahnya permintaan global.

Mengutip CNBC International, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya, yang tergabung dalam OPEC+, sepakat menaikkan produksi sebesar 547.000 barel per hari mulai September. Keputusan ini membuat pemangkasan produksi yang sebelumnya diberlakukan akan berakhir lebih cepat dari jadwal.

Kontrak berjangka Brent turun US$1,12 atau 1,63% dan ditutup di harga US$67,64 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) longsor US$1,13 atau 1,7% menjadi US$65,16 per barel, di New York Mercantile Exchange. Kedua jenis minyak ini sudah melemah lebih dari 1% pada perdagangan Senin dan menyentuh posisi terendah dalam sepekan terakhir.

Pasar juga terpengaruh oleh pernyataan Donald Trump yang kembali mengancam akan mengenakan tarif lebih tinggi terhadap barang impor dari India. Ancaman ini terkait pembelian minyak Rusia oleh India. Pemerintah India menilai pernyataan tersebut tidak berdasar.

New Delhi menyebut serangan Trump sebagai “tidak adil” dan menegaskan akan melindungi kepentingan ekonominya.

Namun, pelaku pasar belum terlalu reaktif terhadap ancaman tersebut. John Evans dari PVM Oil Brokers menyebut pasar masih stabil. Ia meragukan Trump benar-benar akan memicu gangguan pasokan demi menaikkan harga minyak.

“Menurut saya pasar minyak saat ini masih cukup stabil,” kata Giovanni Staunovo, analis di UBS. “Kemungkinan besar situasi ini akan berlanjut sampai Presiden AS mengumumkan sikap resminya terkait Rusia dalam beberapa hari ke depan dan bagaimana reaksi para pembeli setelah itu.”

India saat ini menjadi pembeli terbesar minyak Rusia yang dikirim melalui laut. Dari Januari hingga Juni, impor minyak dari Rusia ke India mencapai sekitar 1,75 juta barel per hari. Angka ini naik 1% dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut data dari sumber perdagangan yang dikutip Reuters.

Di sisi lain, sentimen pasar juga tertekan oleh kekhawatiran melambatnya ekonomi global. JPMorgan menyebut risiko resesi di Amerika Serikat saat ini cukup tinggi.

Selain itu, pertemuan Politbiro di China bulan Juli lalu juga tidak memberikan sinyal akan ada pelonggaran kebijakan tambahan. Fokus pemerintah kini bergeser ke penyeimbangan struktural ekonomi, yang menambah kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi di paruh kedua tahun ini.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

Minyak Dunia Dipukul Telak OPEC+! Harga Turun Hampir 3%!

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup turun...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru