Rabu, Agustus 20, 2025
28.6 C
Jakarta

Harga Minyak Turun Tipis, Investor Tunggu Pertemuan Trump-Putin

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak turun pada akhir perdagangan Rabu (13/8/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (14/8/2025) WIB.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent melemah 49 sen atau 0,74% ke US$65,63 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 52 sen atau 0,82% menjadi US$62,65 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Penurunan ini terjadi setelah persediaan minyak mentah AS naik lebih tinggi dari perkiraan. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak naik 3 juta barel menjadi 426,7 juta barel. Sebelumnya, analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan 275.000 barel.

Selain itu, impor minyak bersih AS minggu lalu meningkat 699.000 barel per hari. John Kilduff, partner di Again Capital New York, mengatakan, “Ekspor minyak mentah tetap di bawah standar, turun karena tekanan tarif. Jika ekspor tetap rendah, harga bisa tertekan.”

Di sisi lain, International Energy Agency (IEA) menaikkan proyeksi pertumbuhan pasokan minyak tahun ini, tetapi menurunkan perkiraan permintaan. Hal ini memberikan tekanan campuran pada pasar minyak.

Perhatian investor kini tertuju pada pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat. Mereka diperkirakan akan membahas upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang telah mengguncang pasar minyak sejak Februari 2022.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan dalam wawancara dengan Bloomberg Television, “Ia akan menegaskan kepada Presiden Putin bahwa semua opsi ada di atas meja.” Bessent menambahkan sanksi atau tarif sekunder bisa ditingkatkan jika pertemuan tidak berjalan lancar, dan meminta pemimpin Eropa ikut menekan sanksi.

Sementara itu, dalam laporan bulanan OPEC+ yang dirilis Selasa, kelompok ini menaikkan proyeksi permintaan minyak global tahun depan, tetapi menurunkan perkiraan pertumbuhan pasokan dari AS dan produsen lain di luar OPEC+, menunjukkan pasar bisa lebih ketat.

Gaurav Sharma, analis energi independen, menilai prospek jangka pendek tetap lemah. “Jika kita melihat proyeksi pertumbuhan permintaan IEA dan OPEC untuk 2025, bahkan angka moderat sekitar 1 juta barel per hari bisa dipenuhi hanya dari pasokan non-OPEC saat ini. Jadi, saya tidak melihat kasus bullish untuk minyak dalam jangka dekat.”

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Stagnan, Investor Tunggu Sinyal The Fed dan Pertemuan Trump-Zelenskyy

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Dunia Naik Usai Pertemuan Trump-Zelenskyy

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia menguat pada...

Harga Emas Melorot! Harapan Pemangkasan Suku Bunga Jumbo Pupus

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru