STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham dua emiten. Kedua Perusahaan Tercatat tersebut yakni PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) dan PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA). Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga yang sangat signifikan dalam waktu singkat.
Saham JATI dan KRYA diberhentikan sementara mulai perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (7/5/2025) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan bagi investor. BEI ingin memberi waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mencerna informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi.
“Penghentian dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada,” ujar Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (7/5/2025).
Saham JATI memang naik tajam sehari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Selasa (6/5/2025), saham ini ditutup di level Rp121 per saham. Harga ini naik Rp31 atau 34,44% dibanding hari sebelumnya.
Saham JATI dibuka di harga Rp101. Sempat turun ke Rp100 sebelum akhirnya menyentuh harga tertinggi hariannya di Rp121.
Level ini juga jadi rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Sebelumnya, level tertinggi dalam setahun juga berada di Rp121, sedangkan posisi terendahnya Rp50 per saham.
Dengan lonjakan ini, kapitalisasi pasar JATI menyentuh Rp394,76 miliar. Rasio P/E perusahaan tercatat sebesar 77,74. Sementara dividend yield-nya sebesar 0,39%.
Saham KRYA juga mengalami hal serupa. Pada Selasa (6/5/2025), sahamnya ditutup di level Rp139 per saham, naik Rp35 atau 33,65% dalam sehari.
Saham ini dibuka di harga Rp107. Sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp140, dan terendah di Rp106.
Kapitalisasi pasar KRYA kini mencapai Rp231,29 miliar. Rasio P/E tercatat di angka 108,02. Namun, saham ini belum memberikan dividen kepada pemegang saham.
Dalam setahun terakhir, level tertinggi saham KRYA ada di Rp140, sedangkan posisi terendahnya Rp50 per saham.
BEI mengingatkan para investor dan pelaku pasar agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing perusahaan.
