Rabu, Agustus 6, 2025
30.3 C
Jakarta

Hindari Risiko Perang Dagang, Mirae Asset Sarankan Pilih Saham Berdividen Tinggi!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk memilih saham-saham dengan dividen tinggi. Rekomendasi ini disampaikan di tengah kekhawatiran akan dampak Perang Dagang global yang semakin membesar. Saham dengan dividen tinggi dinilai bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh perang dagang tersebut.

“Ada 80 saham yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan keuntungan investasi ketika pasar saham penuh ketidakpastian tahun ini,” ujar Handiman Soetoyo, Head of Proprietary Investment Mirae Asset, pada Media Day: January 2025 by Mirae Asset hari ini, Selasa (14/1/2025).

Dalam acara bertajuk “Secure Greater Returns with Dividend Stocks in 2025,” dia menyebutkan bahwa ada 80 saham perusahaan berdividen tinggi yang tersebar di berbagai sektor di bursa, kecuali sektor properti.

Lima saham utama pilihan Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).

Kelima saham ini diprediksi akan memberikan kontribusi terbesar pada total dividen perusahaan di bursa tahun ini, yang diperkirakan mencapai Rp 322,4 triliun, turun 11,4% dibandingkan tahun lalu.

Penurunan prediksi dividen 2025 ini lebih disebabkan oleh kejadian luar biasa pada tahun lalu, terutama dividen spesial dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang mencapai Rp 41,53 triliun.

Perusahaan-perusahaan berdividen tinggi ini diperkirakan akan kembali menawarkan dividen menarik tahun ini, terutama berdasarkan catatan historis pembayaran dividen tahun lalu.

Pada 2025, Handiman mencatatkan bahwa nilai dividen yang dibagikan oleh perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada 2024 tercatat sebesar Rp 364,2 triliun, naik 1,9% YoY.

Nilai dividen Rp 364,2 triliun tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interim. Puncak musim dividen biasanya terjadi antara Maret-Juni dan sepanjang kuartal IV.

Sektor keuangan dan energi tetap menjadi sektor dengan kontribusi dividen terbesar pada 2024. Beberapa kontributor utama adalah ADRO, BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

“Hal ini mengonfirmasi kedua sektor tersebut masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor yang mengincar dividen,” tuturnya.

Tahun lalu, jumlah perusahaan yang membagikan dividen meningkat menjadi 342 perusahaan, naik dari 323 perusahaan pada 2023. Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya emiten baru di pasar saham.

Namun, meskipun jumlahnya meningkat, rasio perusahaan yang membagikan dividen terhadap total perusahaan yang tercatat di bursa turun. Pada 2024, rasio ini mencapai 38,3%, menurun dari 39,4% pada 2023. Hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya perusahaan baru yang membagikan dividen.

Pada 2024, ADRO dan BBRI menjadi emiten dengan dividen terbesar, masing-masing sebesar Rp 54,4 triliun dan Rp 48,1 triliun. Dari sisi imbal hasil dividen (dividend yield), emiten dengan yield tertinggi adalah ADRO 49,4%, diikuti oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 20,5%, dan PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) 19,8%.

Dengan dividen besar dari BBRI dan perusahaan BUMN lainnya, total dividen yang disetorkan perusahaan pelat merah ke pemerintah hingga November 2024 telah melampaui target, yaitu Rp 86,4 triliun.

Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN yang terdaftar di bursa berkontribusi 68,6% dari total dividen yang disetorkan ke kas negara. Secara sektoral, BUMN perbankan mendominasi dengan kontribusi sebesar 57,4%.

“Mengingat target penerimaan dividen BUMN 2025 yang masih meningkat yaitu Rp 90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” tutur Handiman.

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru