STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi sideways pada perdagangan saham Kamis (25/1/2024). Demikian dikemukakan oleh Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways menunggu data ekonomi GDP US dan Core PCE US yang akan rilis dalam minggu ini. Level resistance 7.280-7.320 dan support 7.150-7.200,” Fanny.
Pada penutupan perdagangan Kamis (25/1/2024), IHSG berakhir melemah 28,405 poin atau tergerus 0,39% menjadi 7.227,823. Ini dipicu oleh anjloknya harga saham 361 dari 765 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Rabu (24/1/2024). IHSG kemarin sempat melejit ke posisi tertinggi harian di 7.271,958 dan terendah di posisi 7.170,298. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp820 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain adalah ASII, BMRI, BBRI, BBCA dan AMMN.
Untuk perdagangan hari ini, kata Fanny, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham berikut:
1.BBRI: Spec Buy
Beli di Rp 5600, cutloss jika break di bawah Rp 5500. Jika tidak break di bawah Rp 5600, potensi naik dengan area jual di Rp 5725- 5800 short term.
2.MEDC: Spec Buy
Beli di Rp 1150, cutloss jika break di bawah Rp 1130. Jika tidak break di bawah Rp 1150, potensi naik dengan area jual di Rp 1200- 1230 short term.
3.BRIS: Spec Buy
Beli di Rp 2040, cutloss jika break di bawah Rp 2010. Jika tidak break di bawah Rp 2040, potensi naik dengan area jual di Rp 2100- 2150 short term.
4.ADRO: Spec Buy
Beli di Rp 2320, cutloss jika break di bawah Rp 2300. Jika tidak break di bawah Rp 2320, potensi naik dengan area jual di Rp 2380- 2400 short term.
5.PGEO: Spec Buy
Beli di Rp 1230, cutloss jika break di bawah Rp 1200. Jika tidak break di bawah Rp 1200, potensi naik dengan area jual di Rp 1265- 1300 short term.
6.ICBP: Buy
Beli di Rp 11375, cutloss jika break di bawah Rp 11275. Jika tidak break di bawah Rp 11375, potensi naik dengan area jual di Rp 11550-11700 short term.