Sabtu, September 27, 2025
30.4 C
Jakarta

IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Kompak Melemah, IHSG Berakhir Anjlok 1,75%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup anjlok 119,868 poin atau tergerus 1,75% menjadi 6.714,519, Kamis (26/10). Ini seiring merosotnya harga saham 397 dari 750 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Kamis (26/10).

IHSG hari ini dibuka di posisi 6.833,979, sempat melejit ke posisi tertinggi harian di 6.838,809 dan terendah di level 6.704,520.

Menurut data RTI, emiten yang harga sahamnya ditutup turun, antara lain, saham UNTR tergerus 0,57% jadi Rp26.175 per unit. Berikut saham ASII melemah 0,87% ke Rp5.725, harga saham BBCA melorot 1,69% ke Rp8.725, saham SMGR turun 2,34% ke Rp6.250, saham UNVR melemah 2,45% jadi Rp3.980, dan saham TLKM jatuh 3,33% ke harga Rp3.480 per unit.

Sedangkan saham AMMN mengalami kenaikan harga 0,77% jadi Rp6.550 per unit. Saham INKP menguat 1,06% jadi Rp9.500, saham AMAN terangkat 4,44% ke harga Rp173, saham TPIA naik 2,25% jadi Rp2.730, dan saham CUAN naik 14,01% ke harga Rp3.580 per unit.

Total volume saham yang berpindahtangan hari ini mencapai 18,482 miliar saham senilai Rp10,019 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyk 1.288.406 kali.

Demikian pula nilai tukar (kurs) rupiah sore ini kembali ditutup melemah 49 poin ke level Rp15.919 setelah sebelumnya juga turun ke Rp15.870. Penguatan dolar AS terkait dengan esklasi perang Israel-Hamas.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat karena kekhawatiran akan potensi eskalasi perang Israel-Hamas masih terus terjadi seiring dengan berlanjutnya serangan rudal ke Gaza, sementara Israel menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan serangan darat di wilayah tersebut.

Selain itu, suku bunga AS yang lebih tinggi mendorong kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury. “Meskipun tanda-tanda kekuatan ekonomi AS diperkirakan akan meningkatkan selera risiko. Hal ini juga diperkirakan akan memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Data inflasi PCE untuk bulan September ukuran inflasi pilihan The Fed juga akan dirilis pada hari Jumat,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (26/10).

Artikel Terkait

Pengendali Jual 0,2% Saham Enseval Megatrading (EPMT), Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), pemegang...

Dalam Sepekan IHSG Naik 0,61% ke 8.089,333, Berikut 5 Saham Top Gainers

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Naik 0,73% ke 8.099,333 Diungkit Saham BUMI, CDIA, AMMN, BREN ASII dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.051,762, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru