STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (20/6/2025). Hal itu disampaikan oleh Tim Analis dari BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
Menurut analis BRIDS, tekanan jual masih membayangi pergerakan pasar. Level support berada di 6.882, sementara resistance ada di 7.100. Secara teknikal, muncul pola double top yang menjadi sinyal potensi penurunan lebih lanjut hingga ke level support tersebut.
Pelemahan ini dipicu kekhawatiran investor terhadap meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Meski begitu, sektor komoditas seperti minyak bumi patut diperhatikan. Harga minyak berpotensi naik karena situasi konflik, yang bisa berdampak positif pada saham-saham di sektor energi.
“IHSG hari ini diperkirakan masih bergerak tertekan dengan kecenderungan melemah,´ ujar Tim Analis dari BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS).
Pada penutupan perdagangan Kamis (19/6/2025), IHSG melemah 139,15 poin atau turun 1,96% ke level 6.968,64. Sebanyak 571 saham tercatat turun, 139 saham stagnan, dan hanya 92 saham yang menguat.
Untuk perdagangan hari ini, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham – saham berikut:
1.ENRG – BUY
Ditengah pelemahan IHSG yang signifikan, ENRG melonjak sebesar +6,59% dan bertahan diatas area resistance yang sebelumnya pernah ditembus. Dengan sentiment lonjakan harga minyak bumi, ENRG mempunyai potensi hingga resistancenya pada Rp380 – 400.
2.ESSA – BUY
Pergerakan saham ESSA cenderung bearish. Namun, terdapat pola ascending triangle yang mengindikasikan bullish dalam jangka pendek. Saat ini mampu bertahan diatas area supportnya dan mempunyai potensi untuk lanjut menguat menuju level resistance Rp739 – 780.
3.MTEL – SELL
Pergerakan harga MTEL cenderung melemah terus-menerus setelah tidak mampu menembus resistancenya di Rp700. Saat ini, MTEL kembali menembus support pentingnya pada Rp555. Waspadai potensi penurunan lebih lanjut hingga level Rp490.
4.PTRO – SELL
Perdagangan terakhir, PTRO tidak mampu bertahan di area supportnya Rp2.900 dan membentuk pola bearish double top pattern. Waspadain potensi penurunan lebih lanjut hingga level support selanjutnya di Rp2.500.