STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (3/7/2025). Hal itu disampaikan oleh Tim Analis dari BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
Menurut analis BRIDS, Secara teknikal, IHSG belum berhasil menembus level resistance penting di 7.000 dan masih menunjukkan kecenderungan melemah. Saat ini, level support IHSG berada di 6.730, sementara resistance berada di kisaran 7.000.
Aktivitas perdagangan juga terlihat melambat. Likuiditas dan volume transaksi menurun karena perhatian investor mulai bergeser ke beberapa saham yang sedang dalam proses penawaran umum perdana atau IPO.
“investor mulai beralih ke sejumlah saham yang tengah menjalani proses IPO,´ ujar Tim Analis dari BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS).
Pada penutupan perdagangan Rabu (2/7/2025), IHSG melemah sebesar 34,11 poin atau turun 0,49% ke level 6.881,24. Ada 396 saham yang turun, sementara 196 saham stagnan dan 195 saham berhasil menguat.Investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp1,23 triliun di seluruh pasar.
Untuk perdagangan hari ini, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham – saham berikut:
1.TOBA – BUY
Trend saham TOBA masih bergerak bullish dengan lonjakan volume yang terjaga. Saat ini bertahan diatas area supportnya pada Rp700 – 730 dan mempunyai potensi untuk rebound menuju ke area resistance terdekatnya pada Rp815 – 885.
2.MIKA – BUY
Secara jangka pendek, pergerakan harga MIKA mempunyai membentuk pola double bottom. Pola tersebut sudah ditembus pada perdagangan kemarin dengan target kenaikan berada pada resistancenya di Rp2740 – 2810.
3.ASII – BUY
Pergerakan harga dari ASII terpantau dalam trend yang sideways. Saat ini, ASII mempunyai potensi rebound pada area dekat supportnya. Disertai dengan akumulasi dan indicator stochastic yang oversold, ASII punya potensi untuk menguat hingga level Rp4580 – 4670
5.ADMR – SELL
Pada perdagangan terakhir, ADMR melemah signifikan sebesar -6,09% dan breakdown dari area demadnnya di Rp970 – 1000. Dengan volume jual yang meningkat dan distribusi secara broker summary, ADMR mempunya potensi pelemahan lebih lanjut hingga Rp895.