STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (7/8/2023) rawan mengalami koreksi. Hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 6.834 sebagai area support dan resistance 6.966. Demikian hasil analisa T. Herditya Wicaksana, analis teknikal MNC Sekuritas (MNCS), dalam risetnya di Jakarta, hari ini.
“Kami perkirakan hal tersebut dipengaruhi pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi. Investor masih mencermati inflasi dan UST note 10 year yang masih meningkat,” ujar pria yang akrab disapa Didit itu, menjawab stockwatch, di Jakarta, Senin (7/82023).
Pada penutupan perdagangan Jumat (4/8/2023), IHSG berakhir melemah 0,7% menjadi 6.852. Penurunan IHSG disertai dengan munculnya volume penjualan. Adapun posisi penutupan IHSG berada di bawah MA20.
Menurut Didit, apabila IHSG masih mampu berada di atas 6.834 sebagai supportnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave v dari wave (a) dari wave [iii] pada label biru.
“Sehingga IHSG berpeluang berbalik menguat untuk membentuk wave v ke rentang 6,966-7,013. Namun, bila break support tersebut maka IHSG rawan melanjutkan koreksinya kembali ke rentang 6.793-6.820 untuk membentuk wave iv dari wave (a) dari wave [iii]. Support: 6.834, 6.798. Resistance: 6.966, 7.054 ” urai Didit.
Untuk perdagangan hari ini, Didit merekomendasikan empat saham. Berikut ulasan lengkapnya:
1.DOID – Buy on Weakness
DOID menguat 2,6% ke Rp 392 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama DOID masih mampu bergerak di atas Rp 376 sebagai stoplossnya, maka posisi DOID saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: Rp 386-390
Target Price: Rp 418, 432
Stoploss: below Rp 376
2.DSNG – Buy on Weakness
DSNG menguat 3,4% ke Rp 605 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatan DSNG masih tertahan oleh MA20. Selama DSNG masih mampu bergerak di atas Rp 560 sebagai stoplossnya, maka kami perkirakan posisi DSNG saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [b].
Buy on Weakness: Rp 585-600
Target Price: Rp 630, 680
Stoploss: below Rp 560
3.SMRA – Buy on Weakness
SMRA menguat 4,5% ke disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan SMRA pun mampu menembus MA20 dan MA60. Selama SMRA masih mampu bergerak di atas Rp 640 sebagai stoplossnya, maka posisi SMRA saat ini diperkirakan sedang berada diawal wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: Rp 665-685
Target Price: Rp 715, 745
Stoploss: below Rp 640
4.TOWR – Spec Buy
TOWR terkoreksi 0,5% ke Rp 965 dan masih didominasi dengan volume penjualan. Kami memperkirakan, posisi TOWR saat ini sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi TOWR akan cenderung terbatas dan berpeluang berbalik menguat.
Spec Buy: Rp 940-955
Target Price: Rp 1,030, 1,090
Stoploss: below Rp 905