STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun 2025 terus menunjukkan tren positif. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 6,41% secara year to date.
Pada Jumat (8/8/2025), IHSG berada di level 7.533. Adapun pada perdagangan Senin (11/8/2025) IHSG mencatat kenaikan hampir 0,5% dan menyentuh level 7.569. “Kemarin saya bilang, doakan di HUT RI ke-80 IHSG bisa tembus 8.000. Jawabannya ada di teman-teman direksi lain, bukan dari saya,” ujar Iman.
Peningkatan juga terlihat pada kapitalisasi pasar. Iman menyebut kapitalisasi pasar atau market cap BEI naik hampir 10% sejak Januari 2025 dan kini berada di peringkat ke-17 bursa global dengan nilai Rp13.555 triliun.
Target jangka panjang BEI adalah membawa market cap masuk 10 besar dunia pada 2029-2030. Rekor tertinggi tahun ini tercatat pada 29 Juli 2025 dengan nilai Rp13.701 triliun, melampaui pencapaian tahun lalu yang terjadi pada September.
Iman optimistis rekor tersebut akan terus terlampaui. Ia melihat prospek positif dari kondisi perusahaan tercatat, perekonomian domestik, dan faktor global, meski tantangan eksternal tetap ada.
Dari sisi transaksi saham, rata-rata nilai perdagangan harian mencapai Rp13,6 triliun. Dalam hitungan US$, BEI berada di posisi ke-11 dunia. Untuk aset saham, peringkat BEI ada di bawah Thailand.
Perkembangan signifikan juga terjadi pada pasar obligasi atau debt securities. Rata-rata transaksi harian year to date mencapai Rp6,1 triliun, naik hampir 500%.
Aset non-saham lain seperti rights, waran, structured warrant, dan single stock futures mencatat transaksi Rp2,58 triliun atau Rp2,6 triliun. Angka ini sudah lebih dari setengah capaian tahun lalu yang sebesar Rp4,5 triliun, meski baru berjalan setengah tahun.