Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Incar Pendapatan Rp400 Miliar Tahun Ini, Multikarya Asia Kantongi Sederet Kontrak Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) mengincar pendapatan sekitar Rp400 miliar tahun ini. Target ini didasarkan pada berbagai kontrak dan proyek yang telah dikantongi perusahaan.

Direktur Utama Multikarya Asia Pasifik Raya, Eric Handoko, menyatakan optimismenya terhadap pencapaian target ini. “Kami telah memiliki beberapa kontrak dan PO dari berbagai klien besar,” ujar Eric, dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Salah satu proyek besar itu adalah diterimanya PO untuk Pengadaan Booster Pump type Screw Pump beserta aksesorisnya dengan total nilai sebesar Rp 165 miliar. Kontrak kerja tersebut dikelola MKAP bersama PT Elnusa Tbk & PT PGAS Solution sebagai perusahaan EPC Utama proyek Jasa Perancangan Pengadaan, Instalasi, dan Pengujian Sistem Pompa Booster dan Sistem Kontrol di Batang HO Station dan KBJ SLC Station PT Pertamina Gas di Blok Rokan.

Selain itu, perusahaan juga mendapatkan PO langsung dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui proyek Pengadaan Water Injection Pump untuk area OPLL Kota Batak & Minas dengan nilai PO sebesar Rp 90 miliar

Eric juga menekankan bahwa banyak proyek yang dikerjakan bersifat jangka panjang dan multi-tahun. “Proyek-proyek kami banyak yang memiliki durasi panjang, dan kami sangat optimis bisa mencapai target kontrak lebih dari Rp400 miliar,” tambahnya. Namun, pencapaian ini sangat bergantung pada kinerja perusahaan dan kemampuan dalam mendeliver barang.

Dengan berbagai proyek yang sedang berjalan dan kontrak yang telah diperoleh, Multikarya Asia Pasifik Raya optimistis bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang baik dalam hal pencapaian kontrak dan pendapatan.

Kinerja Keuangan Kuartal I 2024

Daniel Handoko, Direktur Keuangan Multikarya Asia Pasifik Raya, mengatakan sepanjang kuartal pertama 2024, pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp79,659 miliar, naik 12,6% dari Rp70,769 miliar dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Laba kotor Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 11,1%, dari Rp27,949 miliar menjadi Rp31,067 miliar. Laba bersih naik sebesar 27,5%, mencapai Rp15,529 miliar dibandingkan Rp12,183 miliar pada kuartal pertama 2023.

Daniel  mengatakan, peningkatan ini didukung oleh meningkatnya aktivitas produksi minyak dan gas dalam negeri. Nasionalisasi lapangan-lapangan minyak yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan asing membuka peluang baru bagi perseroan untuk mempenetrasi pasar-pasar tersebut.

Secara neraca, hingga Maret 2024, aset perseroan mengalami kenaikan sebesar 53,3%, dari Rp268,344 miliar menjadi Rp411,462 miliar. “Kenaikan ini disebabkan oleh pembangunan workshop utama di Citeureup pada akhir 2023, penerimaan dana IPO, dan peningkatan kegiatan usaha,” jelas Daniel.

Liabilitas perseroan juga mengalami kenaikan sekitar 39,2%, menjadi Rp159,811 miliar dari Rp114,758 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pinjaman bank jangka panjang untuk pembangunan workshop dan pembelian alat-alat untuk disewakan, serta peningkatan utang usaha terkait proyek.

Ekuitas perseroan juga meningkat sebesar 63,8%, dari Rp153,585 miliar menjadi Rp251,651 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerimaan dana IPO, agile saham, dan kapitalisasi laba ditahan pada tahun 2023 untuk penambahan modal kerja perseroan.

Artikel Terkait

Berlanjut! Pengendali Buang Lagi 1,49% Saham DEWA di Harga Bawah, Kantongi Cuan Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Dharma Henwa...

Adi Sarana Suntik Modal Anak Usaha Menjadi Rp29,6 Miliar, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA),...

IHSG Kembali Turun 0,18% ke 7.490,183 Dipicu DCII, BMRI, TLKM, CDIA dan CUAN

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru