STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri hulu berkat cadangan mineral dan batu bara yang melimpah. Dengan potensi ini, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID optimistis Indonesia mampu membuat lompatan besar untuk memperkuat ekonomi nasional di masa depan.
Data Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan PDB sektor pertambangan dan penggalian pada 2023 mencapai 7,46% secara tahunan. Hingga kuartal ketiga 2024, sektor ini tumbuh 5,23% secara c-to-c dan menjadi salah satu pendorong utama ekonomi nasional.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan produksi mineral berskala global. “Produksi timah kita menyumbang 21,1% dari produksi dunia, nikel 54,9%, tembaga 4,3%, bauksit 3,42%, dan kobalt 8,4%,” ungkapnya DI Jakarta, Senin (20/1/2025).
Indonesia juga dapat memenuhi kebutuhan mineral dan batu bara domestik serta global. Permintaan terus meningkat, terutama untuk mendukung ekosistem transisi energi seperti kendaraan listrik, baterai, panel surya, serta teknologi maju seperti semikonduktor dan logam turunannya.
“MIND ID sebagai perpanjangan tangan pemerintah akan terus mengelola cadangan mineral secara profesional. Kami ingin memastikan sumber daya alam Indonesia menjadi penggerak ekonomi yang lebih kuat,” tambah Heri.
Grup MIND ID, yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, hingga PT Vale Indonesia Tbk, terus memperkuat eksplorasi dan produksi mineral. Mereka juga mengembangkan proyek hilirisasi untuk mineral seperti bauksit, tembaga, nikel, timah, dan batu bara.
“Potensi sumber daya alam kita sangat besar. Kami siap menyediakan bahan baku mineral berkualitas untuk industri manufaktur dalam negeri. Ini akan memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional,” tutup Heri.