STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu (7/6/2023) waktu setempat atau Kamis (8/6/2023) WIB. Dari ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS), indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq tercatat mengalami pelemahan.
Bervariasinya penutupan transaksi di bursa saham AS antara lain dipicu oleh mencuatnya Kembali kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) akan meningkatkan suku bunga acuan pada pekan depan. Para investor juga melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah selama berbulan-bulan menahan saham-saham berkapitalisasi besar (megacap)
Rabu kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup terangkat 91,74 poin atau 0,27% menjadi 33.665,02 poin. Sebaliknya, indeks S&P 500 melemah 16,33 poin atau 0,38% menjadi 4.267,52 poin. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq ditutup turun 171,52 poin atau 1,29% menjadi 13.104,90 poin.
Dari 11 sektor utama S&P 500, enam diantaranya ditutup pada teritori positif. Adapun yang mempimpin penguatan ini adalah sektor energi dan real estat yang masing-masing naik sebesar 2,65% dan 1,75%. Sedangkan pemimpin penurunan yakni sektor jasa komunikasi dan teknologi dimana masing-masing melemah 1,87% dan 1,62%.
Imbal hasil obligasi AS mengalami lonjakan setelah Bank of Canada menaikan suku bunga. Hal ini, menambah kekhawatiran para investor terhadap kemungkinan The Fed akan meningkatan suku bunga dalam pertemuan minggu depan.
Menurut data dari instrumen CME FedWatch Tool pada Rabu (7/6/2023), peluang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga dalam pertemuan pekan depan turun menjadi 69%, dari perkiraan sebelumnya 77%.
