Rabu, Agustus 20, 2025
26.3 C
Jakarta

Investor Pasar Modal Tembus 17 Juta, 42% Transaksi Dikuasai Retail!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Jumlah investor pasar modal di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Per 2 Juli 2025, total investor telah mencapai 17 juta orang. Angka ini bertambah 2,1 juta hanya dalam setahun terakhir.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menyampaikan fakta menarik soal peningkatan ini. Saat pasar tutup selama libur Idulfitri, dari 28 Maret hingga 7 April 2025, justru ada lonjakan pembukaan rekening saham.

“Lebih dari 38 ribu investor baru membuka rekening,” kata Jeffrey di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Ia menjelaskan dua sisi dari fenomena ini. Pertama, anggota bursa kini sudah bisa melayani pembukaan rekening bahkan di hari libur. Menurutnya, ini menunjukkan implementasi teknologi yang sudah sangat baik.

Kedua, kondisi tersebut mencerminkan optimisme masyarakat terhadap pasar modal.

“38 ribu orang yang selama ini tidak pernah punya rekening saham, membuka rekening saham dalam kondisi pasar yang demikian,” ujarnya.

Ia menilai, para calon investor mungkin telah menyaksikan gejolak pasar beberapa kali. Namun mereka tetap percaya diri untuk memulai investasi.

Jeffrey menambahkan, pasar modal Indonesia telah berhasil pulih lebih kuat dari sebelum krisis. Hal ini tidak lepas dari kontribusi besar investor ritel.

“Saat ini investor retail kita sudah berkontribusi lebih dari 42% dari transaksi harian yang mencapai Rp13,2 triliun,” katanya.

Pada 8 April 2025, saat asing melakukan aksi jual besar-besaran, 90% dari yang dilepas diserap oleh investor ritel. Menurut Jeffrey, kekuatan investor ritel inilah yang menjadi fondasi pertumbuhan pasar modal ke depan.

Namun ia menegaskan, perlindungan investor tetap harus ditingkatkan. Kunci utamanya adalah edukasi.

“Dengan edukasi yang baik kita akan bisa memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor kita,” tegasnya.

Jeffrey juga memberikan apresiasi kepada BRI Danareksa atas inisiatif menyelenggarakan sharing session soal market outlook.

“Ini tentang bagaimana Bapak Ibu sebagai investor melakukan tahapan yang baik dan benar dalam pengambilan keputusan investasi,” ucapnya.

Ia berharap acara ini bisa memberikan manfaat besar, agar keputusan investasi masyarakat dilakukan secara rasional dan terinformasi.

Jeffrey juga menekankan pentingnya sinergi antara BRI, BRI Danareksa, dan Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, pengembangan pasar modal kini tak bisa dilakukan sendirian.

“Kita harus bersinergi, berkolaborasi agar pasar modal kita bisa tumbuh menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.

Saat ini, kapitalisasi pasar Indonesia sudah menjadi yang terbesar di ASEAN. Secara global, Indonesia sudah berada di peringkat ke-20.

“Dengan sinergi dan kolaborasi, kita punya harapan lebih besar. Pasar modal kita akan jauh lebih besar lagi ke depan,” pungkas Jeffrey.

Artikel Terkait

Waskita Karya Rombak Susunan Pengurus, Fokus Perkuat Transformasi Bisnis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)...

Direktur Utama SOLA Tampung 843.200 Saham Perusahaan di Harga Atas, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Direktur Utama PT Xolare RCR Energy...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru