Sabtu, September 27, 2025
27 C
Jakarta

Investor Qatar Gelontorkan US$2,5 Miliar Bangun 100 Ribu Hunian Terjangkau di Indonesia, BTN Siap Biayai KPR-nya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Investor asal Qatar mulai membangun proyek hunian terjangkau di Indonesia. Lewat AlQilaa International Group, mereka akan membangun 100 ribu unit hunian vertikal bersubsidi dan non-subsidi pada tahap awal.

Proyek ini resmi diluncurkan pada Kamis, 26 Juni 2025, di Jakarta. AlQilaa menggelontorkan investasi awal sebesar US$2,5 miliar. Nilai itu diproyeksikan akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyatakan siap mendukung penuh pembiayaan proyek ini. BTN akan menyalurkan KPR konvensional dan syariah, melakukan penilaian kredit, pemasaran, hingga edukasi kepemilikan rumah untuk masyarakat.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyebut proyek ini sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. BTN berkomitmen menyalurkan pembiayaan untuk seluruh 100 ribu unit pada tahap pertama.

“Peluncuran ini menunjukkan Qatar sangat serius mendukung program pembangunan rumah di Indonesia. Kami juga terus mendukung secara teknis dan bekerja sama dengan agen-agen marketing untuk mencari customernya. Dengan harga yang terjangkau, saya yakin proyek ini akan sukses diminati masyarakat,” ujar Nixon.

Peluncuran proyek ini dihadiri Chairman AlQilaa International Group sekaligus perwakilan Kerajaan Qatar, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, COO Danantara Indonesia Dony Oskaria, serta perwakilan dari kontraktor proyek.

Sheikh Abdulaziz menyampaikan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak di Indonesia yang memungkinkan proyek ini berjalan. Ia berharap proyek ini bisa segera ditawarkan ke masyarakat dalam waktu dekat.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memungkinkan proyek hunian dengan harga terjangkau ini dapat berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah. Diharapkan, kami dapat mulai menawarkan proyek ini dalam waktu dekat, yaitu sekitar 1–2 bulan ke depan siapapun dapat membeli huniannya,” tutur Sheikh Abdulaziz.

Wamen PKP Fahri Hamzah menegaskan, proyek ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyediakan rumah layak dan terjangkau bagi rakyat. Pemerintah, katanya, siap mendukung hingga ke tahap implementasi.

“Kementerian PKP siap mendukung proyek ini kapan saja hingga ke level implementasi. BTN juga telah signing dengan AlQilaa di Doha, Qatar, jadi proyek ini sudah lengkap dari sisi supply maupun demand,” kata Fahri.

Hashim Djojohadikusumo juga menyebut proyek ini sebagai misi mulia karena saat ini masih ada sekitar 15 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki hunian layak.

“Dengan rumah yang terjangkau dan juga bermartabat, mereka tidak perlu tinggal di area kumuh dan gubuk-gubuk. Kita ingin mengangkat masyarakat dari kemiskinan dan kemalangan. Untuk itu, saya juga mengapresiasi dukungan dari BTN dan Danantara atas misi ini,” ujarnya.

Dony Oskaria dari Danantara Indonesia menegaskan proyek ini akan menjadi tonggak besar bagi penyediaan rumah rakyat. Menurutnya, banyak lahan tidak produktif yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan.

“Kita banyak memiliki lahan-lahan tidak produktif yang bisa dimanfaatkan, sehingga nantinya kita harapkan proyek ini bisa menjadi satu milestone besar seperti yang diharapkan Presiden,” ungkap Dony.

Pembangunan hunian vertikal ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara pemerintah Indonesia dan Qatar yang ditandatangani pada Januari 2025, dan difinalisasi di Doha pada April 2025. Proyek ini juga akan menggandeng mitra pengembang dan kontraktor nasional dari Tiongkok dan Singapura.

Masyarakat bisa mendaftar sebagai calon pembeli melalui portal KPR AlQilaa yang akan diluncurkan pada kuartal III-2025 atau di seluruh kantor cabang BTN. Seleksi calon pembeli mengikuti ketentuan KPR bersubsidi dan non-subsidi yang berlaku.

Nixon menambahkan, BTN memiliki pengalaman panjang sebagai penyalur pembiayaan rumah. Hingga kini, BTN telah menyalurkan kredit untuk lebih dari 5,6 juta unit rumah dengan pangsa pasar KPR sebesar 39%.

“Kita berharap dampak ekonomi yang ditimbulkan dari proyek ini akan membantu pengurangan backlog perumahan, pengentasan kemiskinan, penambahan pembukaan lapangan kerja, serta penguatan hubungan ekonomi Indonesia–Qatar,” tutup Nixon.

Artikel Terkait

Agustus 2025: PMI Indonesia Capai 51,5, Neraca Dagang RI Cetak Surplus Jumbo US$5,3 Miliar 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perekonomian global menunjukkan tanda perbaikan di...

APBN Agustus 2025: Pendapatan Negara Rp1.638 Triliun, Defisit Rp321,6 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan...

Prabowo dan PM Kanada Sepakat Perkuat Kerja Sama Dagang hingga Pertahanan

STOCKWATCH.ID (OTTAWA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru