STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI/NSR), calon temiten di bidang bioskop dan restoran merencana melakukan Penawaran Umum Perdana (PUP) atau initial public offering (IPO) sebanyak 8,335 miliar saham baru pada 27-31 Juli 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut manajemen NSR dalam prospektus yang diumumkan, Jumat (7/7), jumlah saham Perseroan yang ditawarkan itu mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor NSR setelah PUP saham dengan nominal Rp8 per unit.
Harga saham NSR yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp270 sampai Rp2880 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup NSR maksimal sebesar Rp2,40 triliun.
PUP ini didahului dengan penawaran awal (book building) yang mulai dibuka pada 10-14 Juli 2023. Untuk PUP NSR, PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT UBS Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Menurut manajemen NSR, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, pihaknya akan menggunakan dana hasil PUP ini sebesar 65% untuk pendanaan pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Sebesar 20% untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sisanya 15% untuk modal kerja
Perseroan.
Rencananya, saham NSR akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP NSR pada 25 Juli 2023.
Sebagai informasi, total pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp3,12 triliun atau 243,8% menjadi Rp4,40 triliun pada 2022, dari Rp1,280 triliun pada 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.
“Peningkatan total pendapatan pada tahun 2022 dibandingkan pada tahun 2021 sebagian besar mencerminkan kondisi kegiatan usaha yang mulai pulih setelah pelonggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait Covid-19,” tulis manajemen NSR.
Dari pendapatan bersih tersebut, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp504,54 miliar pada 2022. Kondisi ini berbanding terbalik jika dibandingkan rugi Perseroan mencapai Rp365,80 miliar pada 2021.
Sementara itu, total aset Perseroan meningkat 5,14%, dari Rp6,42 triliun pada 2021 menjadi Rp6,75 triliun pada 2022. Jumlah liabilitas juga naik 67%, dari Rp2,46 triliun menjadi Rp4,11 triliun pada 2022. Sedangkan jumlah ekuitas Perseroan turun 33% menjadi Rp2,65 triliun pada 2022, dari Rp3,96 triliun pada 2021.