STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia tergelincir lagi pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (3/2/2024) WIB. Melorotnya harga komoditas tersebut antara lain dipicu oleh wacana gencatan senjata antara Israel dan kelompok militer Hamas.
Mengutip NBC News, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup tergelincir sebesar US$1,54 atau sekitar 2,09% menjadi US$72,28 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir terpuruk US$1,37 atau 1,74%, menjadi US$77,33 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sepanjang pekan lalu, kedua patokan harga minyak dunia tersebut kehilangan sekitar 7%. Itu seiring mencuatnya isu tentang rencana gencatan senjata antara militer Israel dan pejuang Hamas di Gaza. Kendati masih dalam tahap wacana, potensi gencatan senjata tersebut dapat meredakan ketegangan konflik di Timur Tengah, termasuk menghentikan serangan Houthi terhadap kapal minyak di Laut Merah. Hal ini telah mempengaruhi pasar minyak global, sehingga menciptakan peluang penurunan harga.
Selain isu gencatan senjata, turunnya harga minyak juga dipengaruhi oleh sikap “hawkish” bank sentral AS, The Federal Reserve (the Fed). Sebagaimana diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu telah memutuskan untuk menahan suku bunga pada level tinggi.
Pergerakan harga minyak dunia terus dipantau oleh pelaku pasar untuk melihat perkembangan lebih lanjut terkait isu-isu geopolitik dan keputusan kebijakan bank sentral yang dapat mempengaruhi pasar energi global.