STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 12,614 poin atau naik tipis 0,18% dalam lima bulan tahun ini (02 Januari 2025 sampai dengan 28 Mei 2025), yaitu dari 1.163,205 menjadi 7.175,819.
Selama periode tersebut di atas, IHSG sempat ditutup di level tertinggi di posisi 7.214,163 pada 23 Mei 2025 dan terendah di level 5.967,988 pada 09 April 2025.
Sedangkan sepanjang bulan Mei 2025, IHSG melejit 360,089 poin atau menjulang 5,28%, dari level 6.815,730 pada 02 Mei 2025 menjadi 7.175,819 pada 28 Mei 2025.
Akan tetapi pada 28 Mei 2025, IHSG berakhir melemah 23,147 poin atau turun 0,32% ke level 7.175,819. IHSG tertekan ke zona merah disebabkan oleh turunnya harga saham335 emiten dari 806 emiten yang sahamnya ditransaksikan hari ini. IHSG hari ini sempat naik ke posisi tertinggi harian di level 7.237,341 dan terendah di level 7.166,678.
Menurut data RTI Business, saham-saham yang harganya ditutup turun, di antaranya BBCA melemah 0,53% jadi Rp9.400 per saham. TLKM turun 0,35% jadi Rp2.820, UNVR tertekan 0,57% jadi Rp1.730, BMRI turun 1,85% jadi Rp5.300, ADRO turun 3,93% jadi Rp2.200, BBNI turun 0,88% jadi Rp4.490, TPIA turun 4,85% ke harga Rp9.325 per saham.
Sementara itu, emiten yang harga sahamnya ditutup naik adalah AMMN menguat 0,36% jadi Rp6.925 per saham. MBMA naik 1,69% jadi Rp360, PTRO naik 2,31% jadi Rp3.100, UNTR naik 2,51% jadi Rp22.450, BRIS naik 1,69% ke harga Rp3.000 per saham.