STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan Jumat (18/8/2023) waktu setempat atau Sabtu (19/8/2023) WIB. Dari ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, hanya Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang menghijau.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup bertambah 25,83 poin, atau sekitar 0,08%, menjadi 34.500,66 poin. Indeks S&P 500 berakhir terpangkas 0,65 poin atau sekitar 0,01% menjadi 4.369,71 poin. Indeks komposit Nasdaq ditutup berkurang 26,16 poin, atau sekitar 0,20%, menjadi 13.290,78 poin.
Diantara ketiga indeks Wall Street tersebut, Nasdaq mencatat penurunan mingguan terbesar sekitar 2,6%. Dalam tiga pekan terakhir, Nasdaq mengalami penurunan sekitar 7,2%. Ini merupakan penurunan tiga minggu terdalam sejak akhir Desember. Sementara itu, S&P 500 menderita kerugian tiga minggu sebesar 4,6%. Ini adalah penurunan terbesar sejak tiga minggu yang berakhir pada 10 Maret.
Landainya pergerakan ketiga indeks Wall Street itu usai imbal hasil obligasi AS kembali stabil setelah sempat menyentuh posisi tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun menjadi 4,255% setelah sebelumnya sempat mencapai 4,328%.
Lantaran tak ada katalis utama pendorong pasar, fokus para investor selanjutnya akan tertuju pada pertemuan tahunan Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole, Wyoming, Jumat pekan ini (25/8/2023). Bos The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato yang dapat memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga bank sentral AS selanjutnya.