STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali suspensi tujuh saham yang sebelumnya dihentikan sementara perdagangannya. Pencabutan suspensi berlaku mulai sesi I perdagangan pada Senin, 29 September 2025.
Tujuh saham yang kembali bisa diperdagangkan adalah PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) beserta Waran Seri I (MEJA-W), PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA), PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI).
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan pencabutan suspensi dilakukan diseluruh pasar. “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 29 September 2025.,” ujar Pande dalam keterbukaan informasi, Sabtu (27/9/2025).
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham ASPI pada saham Jumat, 12 September 2025. Langkah ini diambil karena harga saham melonjak tajam dalam waktu singkat.
Sehari sebelumnya, Kamis, 11 September 2025, saham ASPI ditutup menguat 4,95% di level Rp530 per saham dari Rp505. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp575 dan terendah Rp498. Volume transaksi tercatat 4,67 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp361,36 miliar. Sepanjang 2025, saham ASPI bergerak di kisaran Rp102 hingga Rp575, dengan titik terendah Rp107 pada Februari.
Suspensi berikutnya dilakukan pada Jumat, 19 September 2025. BEI menghentikan sementara perdagangan saham FOOD, MLPT, dan MPRO. Ketiga saham ini juga mencatat lonjakan harga signifikan sehari sebelumnya.
Pada Kamis, 18 September 2025, saham FOOD ditutup naik 9,8% ke Rp224 per lembar dengan volume transaksi 718,4 ribu lembar senilai Rp160,92 juta. Saham MLPT melejit 20% menjadi Rp157.225 per lembar dengan transaksi 71,9 ribu lembar bernilai Rp11,25 miliar. Sementara itu, saham MPRO naik 4,6% ke Rp5.000 per lembar dengan volume 395,8 ribu lembar bernilai Rp1,97 miliar.
Suspensi juga dilakukan pada Jumat, 26 September 2025. Kali ini, BEI menghentikan sementara perdagangan saham MEJA, MEJA-W, GTRA, dan RISE.
Pada Kamis, 25 September 2025, saham MEJA ditutup menguat 9,63% ke Rp148 per saham dari Rp135. Sepanjang perdagangan, saham ini sempat bergerak di kisaran Rp126 hingga Rp148 dengan volume 227,41 juta lembar. Kapitalisasi pasar MEJA tercatat Rp283,79 miliar. Dalam setahun terakhir, harga saham MEJA sempat menyentuh Rp444 pada Maret, sebelum anjlok ke Rp34 pada Agustus.
Saham GTRA juga melonjak 17,86% ke Rp330 per saham dari Rp280. Harga sempat bergerak di kisaran Rp302 hingga Rp344 dengan volume 42,29 juta lembar. Kapitalisasi pasar GTRA mencapai Rp625,14 miliar. Sepanjang 2025, GTRA mencatat harga tertinggi Rp330 dan terendah Rp87 pada April.
Saham RISE bahkan menembus rekor tertinggi tahun ini di Rp2.780 per saham setelah melesat 24,66% dari Rp2.230 sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan, harga tidak bergerak dari level pembukaan di Rp2.780 dengan volume hanya 2.400 lembar. Kapitalisasi pasar RISE kini menembus Rp30,42 triliun. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp935 hingga Rp2.780.