STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan perolehan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp975 miliar pada semester pertama 2023. Angka ini meningkat 46% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. Adapun realisasi ini, baru mencapai 26% dari jumlah total target NKB hingga ujung tahun 2023 sebesar Rp3,8 triliun.
“Kami terus berupaya sehingga dapat mencapai target nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp3,8 triliun,” ungkap Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Fandy mengatakan, mayoritas kontrak baru yang didapat berasal dari Non Waskita Grup dengan besaran mencapai 64%. Ini merupakan gabungan kontrak dari Pemerintah, BUMN, dan Swasta. Adapun proyek yang digarap antara lain Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3, Proyek Pembangunan Proyek Area Gasing Kec Talang Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan, Proyek Tol IKN Segmen SP. Tempadung – Jembatan Pulau Balang, dan Proyek Pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.
Sedangkan NKB yang dikontribusikan oleh Waskita Grup sebesar 36%. Itu antara lain meliputi Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Istana Kepresidenan di IKN, Pengadaan Material Spun Pile Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Paket IV Seksi 3, Proyek Rekonstruksi Jembatan Palu, Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Kampus II UIN Bandung dan proyek besar lainnya.
“Khusus untuk nilai kontrak dari proyek IKN pada tahun 2022-2023, WSBP berhasil membukukan kontrak baru dari mega proyek ini sebesar Rp237 miliar,”ungkapnya.
Bila NKB WSBP dirinci berdasarkan segmentasi pasar, sebesar 42% berasal dari BUMN/BUMD, 57% dari pihak swasta, dan sisanya dating dari kontrak proyek Pemerintah. Sementara itu, segmentasi NKB berdasarkan pekerjaan ialah 33% berasal dari produk precast, 57% dari readymix, 10% jasa konstruksi.
“Kami memiliki sumber daya yang mumpuni di mana WSBP memiliki 9 plant, 23 batching plant, dan 2 quarry yg tersebar di wilayah Indonesia,” tambah Fandy.
Untuk mencapai target perolehan nilai kontrak baru tahun ini, manajemen WSBP telah menyiapkan sejumlah strategi. Mengandalkan dukungan sumber daya manusia yang kompeten, inovasi produk, dan teknologi informasi, Perseroan menyasar sejumlah proyek eksternal di luar dari Waskita Group. WSBP mengutamakan kontrak-kontrak proyek yang sehat secara finansial.
“Pada semester II/2023 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” jelasnya.
WSBP juga membidik kenaikan pada pasar ritel. Hal ini tegak lurus dengan strategi perusahaan yang mau ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.
Meski terus menggenjot ekspansi ke pasar eksternal, WSBP tidak melupakan potensi proyek dari internal grup. Perseroan mengincar proyek-proyek internal yang memiliki pendanaan yang baik. Diantaranya, proyek-proyek strategis pemerintah seperti Ibu Kota Negara, Jalan tol Trans Sumatera, dan proyek lainnya.
