Jumat, Agustus 22, 2025
32.1 C
Jakarta

KB Bank Terbitkan Surat Utang Global Senilai US$300 Juta

STOCKWWATCH.ID (JAKARTA) –  PT KB Bank Tbk (BBKP) mengumumkan, pihaknya telah menyelesaikan penentuan harga (pricing) sehubungan dengan penerbitan Surat Utang Senior Unsecured Notes (obligasi global) perdana dalam denominasi dolar Amerika Serikat senilai US$300 juta pada 23 Oktober 2024 di Singapura.

Surat utang KB Bank tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX-ST) dan tunduk pada ketentuan Regulation S (“Reg S”) berdasarkan the US Securities Act of 1993.

Robby Mondong, Wakil Direktur Utama BBKP dalam laporan keterbukaan informasi, Jumat (25/10/2024) mengatakan, obligasi global KB Bank yang diterbitkan dalam denominasi US$ bertujuan untuk memperkuat struktur pendanaan KB Bank khususnya pendanaan yang berbasis US$.

“Dengan nominal penerbitan sebesar US$300 juta dan angka kupon obligasi yang kompetitif sebesar 5,658%, kami berhasil mendapatkan respon yang positif dari para investor yang terlihat dari kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,5 kali,” tulis Robby dalam laporannya.

Menurut Robby, Perseroan telah menunjuk The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Morgan Stanley & Co, International plc, KB Securities Hong Kong Limited, dan Credit Agricole Corporate and Investment Bank sebagai Joint Lead Managers (JLM) untuk melakukan penawaran dan penjualan surat utang di luar wilayah Indonesia pada 23 Oktober 2024.

Robby menjelaskan, Surat Utang tersebut akan didistribusikan kepada investor oleh The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited Issuer Services selaku agen Pembayar pada tanggal 30 Oktober 2024.

“Surat utang BBKP memiliki tingkat bunga sebesar 5,658% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2027,” kata Robby. Sementara itu, lanjutnya,  dana hasil penerbitan  surat utang  setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang jangka pendek dan tujuan umum perusahaan lainnya.

Robby menambahkan, penerbitan Surat Utang ini akan berdampak positif terhadap keuangan Perseroan. Hal ini mengingat tingkat suku bunga yang tetap, sekaligus meningkatkan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) Perseroan. Selain itu, menurut Robby, Perseroan juga dapat lebih memaksimalkan penggunaan dana dalam meningkatkan pertumbuhan laba. Hal ini juga akan memaksimalkan nilai Perusahaan. (konrad)

Artikel Terkait

Satu Perusahaan Asuransi Telat Lapor Keuangan, BEI Beri Sanksi Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi...

Laut Biru Teknologi Jual 5,37% Saham Wir Asia (WIRG), Harga Sahamnya 53,17%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Laut Biru Teknologi (LBT), salah satu...

Turun Tipis 0,03%, IHSG Sesi I ke 7.888,418

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru