STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan konsolidasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) ditargetkan Rp1 triliun-Rp1,1 triliun pada 2023. Target tersebut 12,43% di atas pendapatan BALI tahun 2022 yang sebesar Rp978,37 miliar.
Direksi BALI dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/5) mengemukakan, pihaknya akan menambah menara berukuran kecil atau microcell pole (MCP) sebanyak 250 unit pada tahun ini. Selain itu, BALI juga akan menambah jumlah home passed sebanyak 50 ribu unit.
Menurut Direksi, langkah ini sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk memasarkan produknya secara intensif sesuai dengan kebutuhan pelanggan, baik itu dilakukan secara door to door maupun business to business. “Ini juga sebagai perluasan cakupan pasar serta kualitas layanan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optic Perseroan,” tulis Direksi dalam keterangan tertulisnya.
Di sisi lain, papar Direksi, manajemen Perseroan juga berupaya mengembangkan data center untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat pada era globalisasi saat ini. Dalam rangka penambahan dan menara microcell pole, home passed dan pusat data di atas, manajemen Perseroan telah mengalokasikan dana belanja barang modal atau capex (capital expenditure) sebesar Rp700 miliar pada tahun ini.
Hingga Maret 2023, BALI membukukan pendapatan sebesar Rp234,52 miliar, turun 4,2% dari Rp244,84 miliar pada Januari-Maret 2022. “Pencapaian tersebut mencerminkan 21,32% dari target pendapatan Perseroan tahun ini,” tulis Direksi BALI dalam materi paparan public yang disampaikan ke BEI, Senin (29/5).
Dari pendapatan di atas, emiten jasa penyewaan menara telekomunikasi beraset Rp5,19 triliun per Maret 2023 itu meraih laba Rp45,88 miliar pada Januari-Maret 2023, turun 14,28% dibanding Rp53,52 miliar pada periode sama 2022.