Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

Kenapa BI Berani Pangkas Suku Bunga Sekarang? Perry Warjiyo Jelaskan 3 Alasannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,75%. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar di Jakarta pada 20–21 Mei 2025.

Tak hanya BI-Rate, suku bunga Deposit Facility juga ikut turun 25 bps menjadi 4,75% dari 5%. Sementara itu, Lending Facility dipangkas jadi 6,25% dari sebelumnya 6,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba. BI melihat sejumlah indikator ekonomi yang mendukung pemangkasan suku bunga, mulai dari inflasi yang rendah, nilai tukar rupiah yang stabil, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Seperti tadi kami sampaikan, di dalam negeri inflasi kita rendah. Akhir tahun ini kami perkirakan inflasi itu kemungkinan 2,5±1%, jadi rendah,” kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Ia juga menyoroti perlambatan pertumbuhan ekonomi pada awal 2025. Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 4,87%, lebih rendah dari triwulan IV 2024 yang mencapai 5,02%.

“Oleh karena itu, Bank Indonesia juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tentu saja pertimbangan inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil dan cenderung menguat,” ujarnya.

Perry menegaskan, ada tiga alasan utama mengapa BI memutuskan menurunkan BI Rate. Pertama, inflasi yang rendah. Kedua, stabilitas nilai tukar rupiah yang tetap terjaga. Dan ketiga, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap terakselerasi.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. “Sinergi pemerintah dengan Bank Indonesia sangat-sangat erat untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi,” tambah Perry.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, turut memperkuat alasan di balik keputusan ini. Ia menjelaskan pemangkasan BI-Rate diharapkan bisa segera diteruskan ke pasar uang dan pasar keuangan.

Menurut Destry, transmisi kebijakan suku bunga sudah mulai terlihat sejak bank sentral menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps pada Januari 2025. “Untuk pasar uang yang overnight, jadi pasar uang antarbank, itu sejak kita menurunkan BI-Rate di bulan Januari, maka posisi terakhir, yaitu kemarin, sudah terjadi penurunan cukup signifikan dari 6,03 menjadi 5,77,” ujar Destry.

Destry juga menyebut dampak positif penurunan suku bunga mulai tercermin di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Yield SBN tenor 10 tahun turun dari 6,98% menjadi 6,84%. Begitu juga dengan instrumen SRBI tenor 12 bulan yang bunganya turun dari 7,27% menjadi 6,47%.

“Penurunan dari suku bunga yang kami lakukan saat ini, tentunya kami berharap akan bisa tertransmisi, dimana akan bisa masuk tercermin di pasar uang dan pasar keuangan. Sehingga tentunya ini akan menurunkan biaya modal ataupun biaya dana, baik itu untuk perbankan ataupun untuk sistem keuangan secara keseluruhan,” imbuhnya.

Selain kondisi domestik yang mendukung, Destry menyebut saat ini juga merupakan momentum yang tepat karena adanya arus modal asing masuk. Ia mengungkapkan capital inflow pada Mei 2025 sudah mencapai Rp20,63 triliun.”Mostly itu masuk di SBN sebesar Rp10 triliun, kemudian saham sebesar Rp8,3 triliun, dan di SRBI Rp2,24 triliun. Ini juga yang membuat kami confidence untuk menurunkan suku bunga BI-Rate,” tandasnya.

Artikel Terkait

Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah Tipis dari Vietnam, Unggul dari AS dan Korsel!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan...

Kabar Gembira, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,99% di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian...

BPS, Inflasi Year on Year pada Juli 2025 sebesar 2,37%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru