STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan penyebab adanya saham dengan dividend yield kecil, bahkan di bawah 3%. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi hal ini, terutama dalam pemilihan saham untuk Indeks HIDIV20.
Menurut Jeffrey, saham-saham di Indeks HIDIV20 dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Di antaranya adalah dividen yang dibagikan selama 3 tahun terakhir, besaran dividend yield, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar free float. “Faktor-faktor tersebut memiliki bobot yang berbeda, sehingga bisa saja ada saham yang dividend yield relatif kecil tapi faktor lain memiliki nilai yang cukup bagus,” ujar Jeffrey, di Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Jeffrey mengatakan, proses evaluasi saham di indeks ini dilakukan sesuai aturan yang ada. Ia menegaskan, BEI tidak memiliki strategi khusus. Prosesnya mengikuti Manual Indeks dan SOP yang berlaku. Langkah ini dilakukan agar indeks HIDIV20 tetap relevan dengan perkembangan pasar dan diterima oleh para pelaku pasar.
BEI juga rutin melakukan evaluasi kriteria indeks untuk memastikan relevansinya dengan pasar. “Kami juga secara rutin melakukan review atas kriteria-kriteria yang ada,” tambahnya.
Kriteria utama adalah saham-saham yang rutin membagikan dividen selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru, ada lebih dari 200 emiten yang memenuhi kriteria ini. “Saat ini, menggunakan data terakhir, terdapat lebih dari 200 emiten yang membagikan dividen 3 tahun terakhir,” pungkas Jeffrey.