Rabu, Agustus 27, 2025
27.3 C
Jakarta

Kontribusi Green Sukuk Indonesia Torehkan Capaian Positif

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, pengembangan instrumen pasar keuangan syariah dalam mendukung pemulihan ekonomi global terus diperkuat. Untuk itu, BI terus berinovasi memaksimalkan manfaat penggunaan instrumen pasar yang berkelanjutan berupa green sukuk di pasar keuangan syariah jangka pendek.

Kesuksesan Indonesia menjadi negara penerbit Green Sukuk dengan nilai paling besar di dunia sangat diapresiasi oleh negara-negara anggota IsDB. Hal itu disampaikan Perry Warjiyo, Gubernur BI pada Annual Meeting IsDB ke-50 bertema Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk yang dihadiri 57 negara anggota IsDB di Riyadh, Arab Saudi yang berlangsung pada 29 April 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI juga menekankan 3 (tiga) faktor kunci keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan dan mengelola Sukuk. Pertama, mendapatkan komitmen dan membangun proyek investasi yang kuat melalui mitra yang tepat, koordinasi seluruh pemangku kepentingan, serta sosialisasi secara masif.

Kedua, menetapkan strategi dan kerangka Green Sukuk yang jelas yang dilengkapi dengan dukungan politik, kebijakan dan pengaturan, serta kerjasama yang solid antar negara melalui praktik standar.

Ketiga, melakukan penerbitan sukuk untuk mendorong kebijakan moneter dan pengembangan pasar uang. Lebih lanjut sebagai bagian dari kebijakan dalam mendukung stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia juga telah menerbitkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instumen moneter pro-market yang dapat menjadi alternatif instrumen baru untuk mengelola likuditas pelaku keuangan syariah.

Negara-negara anggota IsDB memandang Bank Indonesia telah sukses menjembatani pasar keuangan jangka panjang, khususnya pasar keuangan berbasis lingkungan, dengan pasar keuangan jangka pendek. Capaian tersebut tecermin dari penerbitan Sukuk Bank Indonesia (SUKBI) yang saat ini menjadi instrumen utama pendalaman pasar keuangan dan pengelolaan moneter syariah di BI.

“Penggunaan instrumen green sukuk sebagai underlying penerbitan SUKBI dinilai menjadi hal yang perlu untuk dieksplorasi berbagai bank sentral anggota IsDB dan diperluas kemanfaatannya dalam pendalaman pasar keuangan syariah global,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/4/2024). (yan)

Artikel Terkait

Intiland Lunasi Sukuk Rp250 Miliar, Utang Ditargetkan Turun Jadi Rp3,5 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Intiland Development Tbk (DILD) melunasi...

BTN Syariah Resmi Berubah Nama Jadi Bank Syariah Nasional! Ini Jajaran Direksi Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Victoria Syariah (BVIS) resmi...

Karut Marut Penyelenggaraan Haji, Pakar Ingatkan Kuota Indonesia Bisa Terancam Dipotong Arab Saudi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Karut marut penyelenggaraan haji yang terjadi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru