Selasa, Oktober 28, 2025
25.8 C
Jakarta

Kospi Cetak Rekor Baru, Bursa Asia Kompak Menguat Jelang Pertemuan Trump–Xi Jinping

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ompak ditutup menguat pada perdagangan Jumat (24/10/2025) waktu setempat. Lonjakan indeks Kospi Korea Selatan memimpin penguatan regional dan menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan ini terjadi setelah Gedung Putih mengonfirmasi rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan depan.

Mengutip CNBC International, indeks Kospi melesat 2,5% ke level 3.941,59. Kenaikan ini didorong optimisme pasar terhadap peluang perbaikan hubungan dagang dua ekonomi terbesar dunia. Indeks Kosdaq juga naik 1,27% menjadi 883,08.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyampaikan, Trump akan berangkat ke Malaysia pada Jumat malam sebelum melanjutkan kunjungan ke Jepang dan Korea Selatan. “Trump akan bertemu Presiden Xi pada Kamis depan setelah memberikan pidato di KTT CEO APEC,” ujarnya.

Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pemerintah siap menjaga stabilitas pasar valuta asing jika terjadi gejolak di perdagangan won-dolar. Nilai won ditutup menguat 0,11% menjadi 1.434,7 per dolar AS, meski masih melemah lebih dari 4% dalam tiga bulan terakhir. Sejak awal tahun, won sudah menguat 2,86% terhadap dolar AS.

Dari Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,35% ke 49.299,65, sedangkan Topix bertambah 0,48% menjadi 3.269,45. Data terbaru menunjukkan inflasi inti Jepang naik menjadi 2,9% pada September, sesuai perkiraan analis dan menjadi kenaikan pertama sejak Mei. Angka tersebut lebih tinggi dibanding inflasi 2,7% pada Agustus. Inflasi inti mencakup harga energi, namun tidak termasuk bahan makanan segar.

Di China, indeks Shanghai Composite naik 0,71% ke 3.950,31. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,74% ke 26.160,15, dan CSI 300 ditutup naik 1,18% ke 4.660,68.

Sementara di Australia, bursa justru sedikit melemah. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,15% ke 9.019,00. Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock mengatakan pihaknya akan meninjau pembaruan sistem penyelesaian antarbank nasional mulai tahun depan.

“Bank sentral akan mempelajari cara memodernisasi sistem Reserve Bank Information and Transfer System, termasuk penerapan teknologi pertukaran data terbaru, memperpanjang jam operasional, dan memperluas penggunaan uang bank sentral untuk penyelesaian transaksi,” ujar Bullock.

Di India, indeks Nifty 50 melemah 0,37% menjadi 25.795,15.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Pecah Rekor Lagi! S&P 500 Tembus 6.800 Usai AS dan China Siap Akhiri Perang Dagang

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kembali...

Bursa Eropa Menguat, Investor Nantikan Keputusan The Fed dan Pertemuan Trump–Xi

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Bursa Asia Kompak Menguat! Nikkei Tembus 50.000 untuk Pertama Kalinya, Jelang Pertemuan Takaichi dan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru