STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Karya Permata Inovasi Indonesia Tbk (KPII) mengambil langkah besar di penghujung tahun 2025. Pemegang saham pengendali PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) ini resmi mengakuisisi PT Permata Citra Inovasi (PCI). Penandatanganan akuisisi berlangsung di Hotel Mercure Jakarta TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/12/2025).
Dalam aksi korporasi ini, KPII memborong mayoritas saham PCI dari PT Permata Prima Inovasi (PPI). Perseroan mengambil alih sebanyak 99,9% saham atau setara dengan 86.413 lembar saham. Nilai nominal transaksi tersebut tercatat sebesar Rp 86,413 miliar.
Langkah ini mempertegas arah transformasi KPII sebagai investment holding. Perusahaan kini fokus mengembangkan sektor properti pendukung yang memiliki prospek jangka panjang. Aksi ini juga bertujuan memperkuat posisi perseroan di tengah persaingan industri properti dan pengelolaan aset yang kian kompetitif.
Acara penandatanganan dihadiri langsung oleh jajaran petinggi kedua perusahaan. Dari pihak KPII hadir Direktur Utama Adam Bilfaqih, Direktur Bayu Setiawan, serta Komisaris Tjandra Tjokrodiponto. Sementara dari kubu PCI, hadir Direktur Septian Pratama dan Komisaris Agus Pahrudin.
Direktur KPII, Bayu Setiawan menyampaikan alasan strategis di balik akuisisi ini. Ia menyebut langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem bisnis properti.
“Kami melihat potensi besar PCI, baik dari sisi fundamental usaha maupun peluang pengembangan ke depan. Akuisisi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham,” ujarnya.
Bayu menjelaskan profil perusahaan yang baru dicaplok tersebut. PCI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang persewaan dan manajemen gedung (building management). Bisnisnya meliputi pengelolaan aset properti serta layanan operasional dan pemeliharaan bangunan secara terintegrasi. KPII menilai PCI memiliki fundamental bisnis solid.
Masuknya pemegang saham baru disambut positif oleh manajemen PCI. Direktur PCI, Septian Pratama menilai hal ini akan memberikan dukungan kuat dalam aspek permodalan dan pengembangan usaha.
“Sinergi ini diyakini dapat mempercepat ekspansi dan meningkatkan kinerja PCI secara berkelanjutan,” paparnya.
Pasca akuisisi, KPII secara resmi menjadi pemegang saham pengendali PCI. Kedua perusahaan berkomitmen menjalankan proses integrasi secara bertahap. Hal ini dilakukan guna memastikan kesinambungan operasional dan optimalisasi potensi bisnis.
Manajemen menegaskan transaksi ini tidak menimbulkan dampak negatif material terhadap kondisi keuangan perseroan. Sebaliknya, akuisisi ini diharapkan memberikan nilai tambah melalui optimalisasi pengelolaan aset.
“Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan jangka panjang dan penciptaan nilai berkelanjutan,” pungkas Bayu Setiawan.
