Minggu, November 2, 2025
27.5 C
Jakarta

Laba Bank Jago Melejit 132% di Kuartal III 2025, Tembus Rp199 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp199 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2025, naik 132% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86 miliar.

Pertumbuhan laba bank digital ini ditopang oleh peningkatan pesat di berbagai lini bisnis, mulai dari jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), hingga penyaluran kredit.

Hingga akhir September 2025, total nasabah Bank Jago mencapai 18,6 juta, termasuk 14,5 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Jumlah ini melonjak lebih dari 4,5 juta nasabah dibandingkan posisi September 2024 yang tercatat 14,1 juta.

Kenaikan jumlah nasabah mendorong DPK Bank Jago tumbuh 41% menjadi Rp23,9 triliun pada kuartal III 202., dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp17 triliun.

Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Arief Harris Tandjung, mengatakan hasil ini menunjukkan kekuatan inovasi dan kolaborasi perusahaan dengan berbagai ekosistem digital.

“Hasil positif ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah bagi nasabah. Melalui solusi keuangan digital yang kami sediakan, banyak nasabah terbantu untuk mengelola keuangan dan kehidupannya dengan lebih baik,” ujar Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Kolaborasi dengan mitra digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya juga mendorong peningkatan penyaluran kredit. Hingga akhir kuartal III 2025, kredit Bank Jago mencapai Rp23,5 triliun, naik 36% dari Rp17,3 triliun pada tahun sebelumnya.

Penerapan prinsip kehati-hatian menjaga rasio kredit bermasalah (NPL gross) tetap rendah di 0,4%, jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional.

Kinerja positif tersebut ikut mengerek total aset Bank Jago menjadi Rp34,5 triliun per September 2025, tumbuh 28% dibandingkan Rp26,8 triliun pada September 2024.

Rasio kredit terhadap simpanan atau loan-to-deposit ratio (LDR) tercatat 98%, sedangkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 32,9%. Angka ini menunjukkan kondisi likuiditas yang sehat dan permodalan yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

“Kami bersyukur dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas secara berkelanjutan. Ini terus memotivasi kami untuk berinovasi dan berkolaborasi menyediakan produk dan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan kehidupan jutaan nasabah di Indonesia,” tutup Arief.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Divisi Bisnis Batu Bara Astra Lesu, Tapi Penjualan Emas Justru Melesat!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan...

Laba Segmen Jasa Keuangan Astra International Tumbuh 8% jadi Rp6,73 Triliun Triwulan III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) mencatat...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru