Selasa, Desember 16, 2025
29.1 C
Jakarta

Laba Bank Neo Commerce Meroket 73 Kali Lipat Jadi Rp 517 Miliar

JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC mencatatkan kinerja keuangan yang sangat mengesankan menjelang tutup tahun 2025. Bank digital ini berhasil membukukan total laba senilai Rp 517,20 miliar hingga Oktober 2025. Angka tersebut melonjak drastis hingga 73 kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,95 miliar.

Pencapaian laba ini mencerminkan operasional perbankan yang semakin matang. Perseroan juga sukses menjaga kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam paparan Public Expose 2025 di Jakarta Selatan, Senin (16/12/2025).

Total aset BNC tercatat mencapai Rp 18,49 triliun per Oktober 2025. Nilai ini tumbuh 3,01% secara tahunan (YoY) dari posisi Oktober 2024 sebesar Rp 17,95 triliun. Modal inti perusahaan juga semakin kuat di angka Rp 4,00 triliun. Modal inti ini naik signifikan sebesar 20,06% YoY dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 3,33 triliun.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono memberikan penjelasan mengenai capaian tersebut. Ia menyebut hasil ini buah dari strategi disiplin perusahaan.

“Kinerja positif hingga Oktober 2025 hasil dari pengendalian risiko yang disiplin, pengelolaan operasional yang makin baik, serta inovasi layanan yang terus kami perluas. Pencapaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BNC telah memasuki fase yang mencerminkan fondasi yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis Perseroan,” ujar Eri.

Efisiensi operasional BNC terbukti tetap terjaga dengan baik. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di level 82,83% pada Oktober 2025. Angka ini membaik signifikan sebesar 16,92 poin persentase dibandingkan Oktober 2024 yang masih di angka 99,75%. Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 14,74%.

Kualitas aset perseroan juga menunjukkan tren positif. Rasio kredit bermasalah atau NPL Gross membaik menjadi 2,89% pada Oktober 2025. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 3,74%. Rasio Kecukupan Modal (CAR) juga melesat menjadi 47,77%, tumbuh 11,88 poin persentase secara tahunan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit per Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 7,40 triliun. Jumlah ini turun 14,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan sikap bank yang lebih selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Meski demikian, produk Neo Loan di aplikasi neobank justru mencatat pertumbuhan 139% secara tahunan.

Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan terpantau stabil. BNC berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 13,60 triliun. Stabilitas ini menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah yang tetap terjaga terhadap layanan perbankan digital BNC.

BNC terus memperluas ekosistem layanannya. Bank ini menawarkan berbagai fitur mulai dari transaksi, investasi emas, reksa dana, hingga layanan korporasi. Perseroan juga menjalin kerja sama strategis dengan berbagai mitra. Salah satunya adalah kolaborasi dengan WWF-Indonesia untuk produk tabungan hijau dan PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk untuk produk asuransi.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Kuartal III 2025, Laba Madusari Murni Indah (MOLI) Melonjak 93%, Ini Pemicunya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Madusari Murni Indah Tbk MOLI) mencatat...

PEFINDO: Penerbitan Surat Utang Korporasi 2026 Diproyeksi Tembus Rp 196 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan proyeksi...

Didominasi Reksa Dana dan Bank, Investor ‘Emak-emak’ Mulai Borong Surat Utang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Peta investor pasar surat utang korporasi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru