STOCKWATCH.ID(JAKARTA) – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD18,75 juta (USD0,00024 per saham) pada semester I 2025, turun 34,15% jika dibandingkan USD13,08 juta (USD0,0005 per saham) pada periode sama 2024.
Penurunan laba tersebut, menurut laporan keuangan GMFI per Juni 2025 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 16 September 2025, disebabkan antara lain oleh pendapatan bersih Perseroan yang merosot 17,33% menjadi USD178,95 juta pada semester I 2025, dari USD216,47 juta pada semester I 2024.
Penurunan terbesar pendapatan GMFI semester I 2025, dari bisnis jasa reparasi dan overhaul pesawat yang anjlok 20,78% menjadi USD132,83 juta, dibanding USD167,68 juta pada periode sama tahun 2024. Sedangkan bisnis perawatan pesawat turun 9,6% jadi USD34,63 juta, dari USD38,31 juta di semester I 2024.
Manajemen GMFI mampu menekan turun beban usaha hingga 80,05% dari USD3,78 juta pada semester I 2024, menjadi USD755 ribu pada semester I 2025. Begitu juga dengan beban keuangan yang turun 18,43% menjadi USD9.58 juta.
Akan tetapi, laba sebelum pajak emiten jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang itu anjlok 25,32% menjadi USD9,92 juta pada semester I 2025, jika dibandingkan USD13,28 juta pada periode sama 2024.
Dari sisi neraca keuangan, GMFI memiliki total aset per Juni 2025 sebesar USD409,98 juta, turun 3,44% dari USD424,63 juta per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas Perseroan per Juni 2025 sebesar USD658,98 juta. Adapun ekuitas GMFI masih negatif –USD248,99 juta, dari sebelumnya-USD257,07 juta. (konrad)
