Rabu, Agustus 20, 2025
26.3 C
Jakarta

Laba RATU Turun 42,92%, Ini penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatat pendapatan bersih US$57,74 juta pada 2024. Hasil ini naik 22,75% dibandingkan pendapatan bersih RATU sebesar US$47,04 juta pada 2023.

Menurut laporan keuangan RATU, Selasa (11/3/2025), laba bruto tercatat sebesar US$22,45 juta, turun 15,98% dari US$26,72 juta pada 2023. Ini karena peningkatan beban pokok lebih besar dari kenaikan pendapatan, yaitu 73,72%, dari US$20,32 juta menjadi US$35,30 juta pada 2024.

Selain itu, beban umum dan admnistrasi naik 274,13% dari US$518 ribu menjadi US$1,938 juta. Beban keuangan/bunga meningkat 103,79% dari US$975 ribu menjadi US$1,987 juta. Perseroan mencatat rugi kurs US$35 ribu. Bagian laba entitas asosiasi turun 17,78% dari US$7,48 juta menjadi US$6,15 juta. Akibatnya laba sebelum pajak RATU turun 24,60% menjadi US$24,77 juta pada 2024 dari US$32,85 juta pada 2023. Alhasil laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 42,92% menjadi US$13,87 juta (US$0,0055 per saham) pada 2024, dari US$24,30 juta (US$0,0096 pe saham) pada 2023.

Perseroan mencatat aset US$52,82 juta per 31 Desember 2024, turun 8% dari US$57,47 juta per 31 Desember 2023.  Liabilitas bekurang 15,12% dari US$29,95 juta menjadi US$25,42 juta. Adapun ekuitas yang dikumpulkan sebesar US$27,40 juta per 31 Desember 2024, turun 0,44% dari US$27,52 juta per 31 Desember 2023.

Sebagai informasi, saham RATU resmi dicatatkan dan diperdagangkan di BEI pada 08 Januari 2025. Dari IPO saham saat itu, RATU berhasil menghimpun dana sebesar Rp624 miliar dengan melepas 543.010.800 saham ke publik pada harga perdana Rp1.150 per saham.

Dana dari hasil IPO akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis RAU, dengan fokus utama pada pendanaan di Blok Cepu dan Blok Jabung. Alokasi dana di Blok Cepu, akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak.

Sementara itu, alokasi  untuk Blok Jabung difokuskan pada pengembangan cadangan migas dan keberlanjutan operasional blok tersebut. Selain itu, sebagian dana IPO juga akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

Penggunaan dana ini tampaknya mencerminkan komitmen RATU untuk berkontribusi pada pengembangan energi nasional sekaligus memperkuat posisi perusahaan di industri energi.

Artikel Terkait

Penjualan 51% Saham BCA Era Megawati Disebut Rugikan Negara, Begini Jawaban BCA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan 51% saham PT Bank Central...

Tumbuh 41,6%, Laba Emiten Rumah Sakit (SILO) Rp476,41 Miliar di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), ...

Dolar AS Bergerak Variatif, Pasar Tunggu Sinyal dari Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru