Senin, Oktober 13, 2025
29.3 C
Jakarta

Lewat BTN, Lebih dari 140 Ribu Keluarga Indonesia Kini Punya Rumah Sendiri

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN terus menunjukkan perannya sebagai bank utama penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga 30 September 2025, BTN menyalurkan KPR subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 142.749 unit rumah. Angka ini setara 64,89% dari total kuota FLPP BTN sebanyak 220.000 unit tahun ini. Nilai penyaluran mencapai Rp17,66 triliun dari total kuota Rp26,40 triliun.

Dari total tersebut, sebanyak 99.441 unit disalurkan oleh BTN dan 43.308 unit lainnya disalurkan melalui unit usaha syariah. Capaian ini setara 40,7% dari total kuota nasional KPR FLPP yang mencapai 350.000 unit. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan hasil ini menunjukkan peran besar BTN dalam membantu masyarakat mendapatkan rumah layak huni dan terjangkau.

“BTN memiliki mandat dari pemerintah dengan tujuan yang mulia yaitu menyalurkan rumah layak huni bagi jutaan keluarga Indonesia. Dengan adanya program KPR Subsidi dari pemerintah, banyak keluarga berpenghasilan rendah yang terbantu untuk dapat memiliki rumah impian dan masa depan yang lebih baik. Jumlah 140.000 unit yang telah tersalurkan untuk KPR FLPP artinya ada 140.000 keluarga yang terbantu berkat kerja keras BTN,” ujar Nixon pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, kepemilikan rumah layak huni memberi dampak positif bagi kehidupan penerima manfaat KPR Subsidi. Berdasarkan kajian Housing Finance Center BTN, kepemilikan rumah mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kajian BTN menunjukkan, para penerima manfaat KPR Subsidi merasa puas dan bangga karena punya rumah sebagai pencapaian hidup. Mereka akhirnya memiliki aset jangka panjang dan lebih baik dalam menata keuangan keluarga mereka,” tutur Nixon.

Nixon menambahkan, mayoritas penerima KPR Subsidi BTN berasal dari kalangan muda. “Sekitar 88,43% penerima KPR Subsidi BTN adalah generasi milenial berusia 29 hingga 44 tahun,” katanya. Ia menilai hal ini menunjukkan generasi muda masih sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk memiliki rumah. “Untuk itu, BTN merasa bangga dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucap Nixon.

BTN juga aktif memberikan masukan kepada pemerintah agar menjaga kelayakan rumah subsidi. Nixon menegaskan BTN menolak wacana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi.

“BTN adalah yang pertama menolak ide tersebut, karena kita harus lihat kenyataannya di lapangan bahwa rata-rata keluarga Indonesia butuh setidaknya dua kamar tidur. Ukuran rumah 18 meter persegi akan menjadi masalah baru bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. Janganlah kita ciptakan kawasan kumuh baru,” ungkap Nixon.

BTN berkomitmen terus melayani masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk pekerja sektor informal seperti pedagang kecil, tukang cukur, dan pengemudi ojek. Saat ini, lebih dari 77% debitur KPR Subsidi BTN merupakan karyawan swasta, namun jumlah pekerja informal yang bisa memiliki rumah juga terus meningkat.

BTN bahkan bekerja sama dengan perusahaan aplikasi ride-hailing untuk memberikan akses KPR bagi mitra pengemudi. Skema pembayaran cicilan dilakukan melalui pemotongan pendapatan harian agar lebih mudah dijangkau.

“Bisa dikatakan BTN menjadi satu-satunya bank hingga saat ini yang mampu menjangkau MBR termasuk pekerja informal secara masif seperti apa yang telah kami lakukan selama lebih dari 10 tahun terakhir melalui program KPR Subsidi,” kata Nixon.

Artikel Terkait

Satgas PKH Mau Tagih Denda Rp25 Juta per Hektare, Dua Emiten Sawit Kompak Buka Suara Soal Lahan Tanpa Izin

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dua emiten perkebunan sawit, PT Salim...

Digugat PKPU oleh Empat Pihak Sekaligus, Begini Respon WEGE!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk...

Bukit Asam (PTBA) Jadi Pelopor Kepatuhan Persaingan Usaha di Sektor Tambang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru