STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT United Tractors Tbk kembali melebarkan sayap bisnisnya secara agresif. Emiten berkode saham UNTR ini baru saja mendirikan anak usaha baru. Fokus utamanya adalah sektor industri nikel. Langkah strategis ini diumumkan secara resmi kepada publik pada Rabu (3/12/2025).
Perusahaan anyar tersebut diberi nama PT Nusantara Industri Nikel Lestari atau disingkat NINL. Pendiriannya dilakukan melalui dua anak usaha United Tractors. Mereka adalah PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN). Keduanya merupakan anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan.
Legalitas perusahaan baru ini sudah dikantongi. Pendirian NINL tercantum dalam Akta Pendirian No. 125 tertanggal 21 November 2025. Dokumen ini dibuat di hadapan notaris Jose Dima Satria di Jakarta Selatan. Status badan hukumnya juga telah disetujui oleh Kementerian Hukum Republik Indonesia. Surat keputusannya bernomor AHU-0103497.AH.01.01.TAHUN 2025 tanggal 2 Desember 2025.
NINL akan terjun langsung ke sektor hilirisasi. Kegiatan usahanya bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar bukan besi. Perusahaan ini juga akan menyasar perdagangan besar logam dan bijih logam. Aksi ini memperkuat posisi United Tractors dalam rantai pasok mineral.
Corporate Secretary United Tractors, Ari Setiyawan, menjelaskan alasan di balik ekspansi ini. Manajemen ingin melakukan diversifikasi bisnis yang lebih luas. Langkah ini merupakan strategi grup untuk tumbuh berkelanjutan.
“Tujuan didirikannya NINL ini merupakan suatu bentuk kelanjutan langkah Perseroan secara grup untuk melakukan diversifikasi kegiatan usaha Perseroan melalui perusahaan terkendali Perseroan dengan mengembangkan usaha di sektor jasa dan pengolahan mineral nikel,” jelas Ari dalam keterangan tertulisnya.
Struktur permodalan NINL didominasi oleh DTN. PT Danusa Tambang Nusantara menyetor modal sebesar Rp 9.990.000.000. Angka ini setara dengan kepemilikan saham sebesar 99,90%. Sementara itu, PT Energia Prima Nusantara mengambil porsi sisanya. EPN menyetor modal sebesar Rp 10.000.000 atau setara 0,10%.
Ari memastikan pendirian anak usaha ini aman bagi kondisi keuangan induk. Tidak ada gangguan signifikan terhadap operasional harian perusahaan. United Tractors tetap berjalan seperti biasa meski ada investasi baru.
“Penyertaan saham DTN dan EPN dalam NINL tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan Perseroan saat ini,” tegas Ari.
