STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memberikan pinjaman US$200 juta kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), entitas anak tidak langsung Perseroan melalui PT Batutua Pelita Investama (BPI) dengan kepemilikan 80% saham. Dana ini akan digunakan MTI untuk tujuan umum Perusahaan.
Direksi MBMA dalam prospektus rencana pemberian pinjaman yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/11/2024) mengemukakan, pinjaman yang tidak disebutkan tingkat bunga dan tenor tersebut telah ditandatangani dan disepakati oleh para pihak pada tanggal 14 November 2024.
Menurut Direksi, alasan dilakukannya transaksi pinjaman afiliasi ini jika dibandingkan transaksi lain yang tidak terafiliasi adalah Perseroan dapat memberikan dukungan pendanaan yang akan digunakan oleh MTI untuk kebutuhan umum. Transaksi ini juga lebih efektif dan efisien apabila dilakukan antara pihak-pihak terafiliasi Perseroan
Dengan demikian, transaksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada Perseroan, yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi para Pemegang Saham Perseroan secara tidak langsung.
Direksi MBMA menegaskan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020 karena nilai Transaksi tidak mencapai 20% (dua puluh persen) dari nilai ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan per 30 Juni 2024.
Namun, transaksi tersebut tergolong transaksi afiliasi karena MTI merupakan perusahaan terkendali Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung sebesar 80% melalui PT Batutua Pelita Investama (“BPI”). Selain itu, terdapat komisaris MTI yang juga menjabat sebagai anggota dewan komisaris Perseroan.
Sekedar informasi, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) didirikan pada tahun 2019 dan bergerak di bidang industri pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik (EV/electronic vehicle). Lokasi penambangan MBMA terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Selain di bidang pertambangan, unit bisnis lain MBMA adalah smelter RKEF (rotary kiln-electric furnace), fasilitas pengolahan AIM (asam, besi, dan logam), dan proyek pabrik HPAL (high pressure acid leaching).
PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) adalah Perusahaan yang bergerak bidang industri kimia dasar anorganik lainnya; industri besi dan baja dasar (iron and steel making); industri pembuatan logam dasar mulia; industri pembuatan logam dasar bukan besi; dan penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluan sendiri. (konrad)