Sabtu, September 27, 2025
28.1 C
Jakarta

Metrodata Bidik Pendapatan Tumbuh 10% pada 2025, Ini Strategi Manajemen!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun pada 2025. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL tahun 2024 sebesar Rp25,14 triliun.

Direksi MTDL dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/5/2025) mengemukakan, Perseroan memiliki sejumlah strategi , antara lain memperkuat solusiĀ  yang saat ini ditawarkan ke pelanggan yakni Cloud ERP – yakni portofolio SAP S/4HANA Cloud (GROW & RISE, Move Initiatives untuk migrasi pelanggan on-premise ke cloudĀ  serta Data & AI.

Selain itu, MTDL juga memperluas kapabilitas pada solusi kunci yakni Digital Supply Chain, Workforce, Platform, dan Business Transformation, serta mengembangkan Intellectual Property (IP) internal ā€œSOLIDā€. Perseroan bakal menaikkan penjualan lisensi berbasis subscription dan layanan dukungan (warm bodies/managed services) demi menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis.

Di bagian lain, Perseroan terus memperkuat kolaborasi dengan mitra SAP—baik domestik maupun internasional—untuk menjawab kebutuhan bisnis pasar. Sementara untuk bidang organisasi, manajemen Perseroan akan meningkatkan kompetensi tim dan menetapkan Solution Champions untuk solusi spesifik seperti Supply Chain, Business Transformation, dan Digital Platform.

Hingga kuartalĀ  I 2025, MTDL membukukan pendapatan sebesar Rp5,5 triliun, tumbuh 9,2% dari Rp5,1 triliun pada kuartal I 2024. Dari pendapatan di atas, Perseroan meraih laba bersih Rp153,7 miliar pada kuartal I 2025, naik 4,3% jika dibandingkan Rp147,4 miliar pada kuartalĀ  I 2024.

ā€œPencapaian pendapatan MTDL hingga triwulan I 2025, mencerminkan sekitar 20% dari target Perseroan tahun ini,ā€ tulis Direksi MTDL dalam materi paparan publik yang disampaikan ke BEI.

Sekedar informasi, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) merupakan perusahaan yang menjalankan usaha di bidang distribusi dan layanan perangkat keras dan perangkat lunak TI, termasuk platform bisnis digital, layanan cloud, data besar & analitik, infrastruktur TI hybrid, keamanan TI, bahkan teknologi AI.

Perusahaan ini memulai operasi komersialnya pada tahun 1983 dan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) pada tahun 1990. (konrad)

Artikel Terkait

Pengendali Jual 0,2% Saham Enseval Megatrading (EPMT), Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), pemegang...

Dalam Sepekan IHSG Naik 0,61% ke 8.089,333, Berikut 5 Saham Top Gainers

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Naik 0,73% ke 8.099,333 Diungkit Saham BUMI, CDIA, AMMN, BREN ASII dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.051,762, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru