STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) menargetkan pelaksanaan Right Issue I dimulai pada November 2025 dan rampung paling lambat April 2026. Komisaris Utama NINE, Noprian Fadli menegaskan validitas persetujuan aksi korporasi tersebut hanya berlaku satu tahun sejak disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 April 2025.
“Kalau dalam 12 bulan tidak terjadi right issue, maka tentu harus dilakukan RUPSLB lagi untuk persetujuan ulang,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Harga saham Techno9 Indonesia sebelum Right Issue I diperkirakan bisa menembus Rp300 sampai Rp400 per lembar. Bahkan, Noprian optimistis harga bisa berada di atas level tersebut tergantung reaksi pasar. “Kalau jelang right issue satu, saya yakin harga saham ini akan mencapai Rp500 per lembar saham bahkan lebih, karena dulu tanpa rencana right issue saja pernah mencapai di atas Rp300,” tuturnya.
Dana hasil Right Issue I ditargetkan mencapai Rp80 miliar. Noprian menjelaskan, sisa saham portepel dari modal 4,2 miliar lembar, baru ditempatkan 2,1 miliar. Artinya, masih ada 2,1 miliar lembar yang bisa diterbitkan. “Kalau sisa saham portepel sebanyak kurang lebih 2,1 miliar belum diterbitkan dengan menggunakan harga di akta perusahaan sebesar Rp37 per lembar saham, maka target dana Right Issue I maksimum adalah Rp80 miliar,” jelasnya.
Dana hasil right issue rencananya akan digunakan untuk modal kerja. Namun detail penggunaan dana akan dicantumkan dalam prospektus. “Prospektus Right Issue I Techno9 Indonesia akan terbit setelah pembayaran dari Poh ke pemegang saham lama dan proses MTO selesai,” ucap Noprian.
Sejauh ini, Poh Holding Pte Ltd telah merampungkan pembayaran akuisisi saham Techno9 Indonesia tahap kedua sebesar 100 juta lembar dengan nilai Rp1,9 miliar pada 22 Agustus 2025. Sebelumnya, Poh Holding sudah membayar akuisisi tahap pertama sebanyak 250 juta lembar senilai Rp4,75 miliar atau Rp19 per lembar pada 25 Juli 2025. Total saham yang telah ditransaksikan kepada Poh Holding mencapai 846.554.369 lembar.
Setelah akuisisi tuntas, Techno9 Indonesia akan menggelar RUPSLB. Agendanya meliputi pergantian pemegang saham pengendali, penetapan dewan komisaris, dan direksi baru. “Unik juga kalau mau right issue, tapi tidak ada pergantian pemilik saham dan BOD, berarti nanti duitnya buat saya dong,” ujar Noprian sambil berseloroh.
Noprian menjelaskan harga tender wajib atau Mandatory Tender Offer (MTO) akan mengacu pada titik terendah harga saham tiga bulan terakhir. “Perkiraan untuk kapan pelaksanaan MTO dapat dilihat dari harga terendah selama ini, yaitu pada tanggal 26 Juni 2025 sebesar Rp55. Maka MTO akan dilaksanakan sekitar 90 hari dari tanggal tersebut, yaitu di akhir September 2025, atau bergeser sedikit di Oktober 2025,” katanya.
Ia menambahkan jika pembayaran akuisisi digeser ke bulan berikutnya, harga MTO bisa lebih tinggi. “Jadi jika digeser tanggal pelunasannya, maka harga terendah saham NINE bisa tidak Rp55 per lembar saham, tapi dapat menjadi Rp60 per lembar saham atau Rp70 per lembar saham,” ucapnya.
Sentimen pasar dinilai menjadi pendorong utama kenaikan harga saham Techno9 Indonesia belakangan ini. “Semakin tinggi harga itu naik, maka semakin tinggi kepercayaan publik atas corporate action Techno9 Indonesia,” jelas Noprian. Ia mengklaim kenaikan rata-rata 9% bukan rekayasa karena regulasi membatasi kenaikan maksimum hanya 10%.
“Prinsip saya, kalau investor happy, kita happy,” ucapnya. Ia menambahkan, “Perlu kita ingat, kalau perusahaan terbuka, maka nilai perusahaan tersebut salah satunya ditentukan oleh publik.”
Menyinggung proyeksi ke depan, Noprian menyebut harga saham Techno9 Indonesia bisa mencapai Rp1.200 per lembar setelah Right Issue II. “Kita boleh melakukan perkiraan-perkiraan, pada akhirnya pasar yang akan menentukan mau dibawa ke mana saham ini,” ujarnya.
Sementara itu, Advance Opportunities Funding (AOF) dikabarkan masih ditunjuk Poh Holding sebagai standby buyer untuk Right Issue I. Namun, posisi AOF bisa saja diganti jelang pelaksanaan. “Namun kita semua tahu sebagai pihak yang mengakuisisi, ke depannya Poh tidak akan mau harga saham NINE turun,” kata Noprian.