STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan stabilitas pasar modal Indonesia tetap terjaga meski ada dinamika di lapangan. Pernyataan ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, usai Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (01/9/2025).
Inarno mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. “Pokoknya saya merasa terima kasih kepada pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Pak Menko. Sangat luar biasa, fokusnya di beliau, sinergi dan dukungannya terhadap pasar modal. Agar pasar modal itu perdagangannya teratur wajar dan efisien,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah ini membawa dampak positif bagi pasar. Inarno juga menghimbau para investor untuk tetap bijak dalam berinvestasi. “Kita lihat ternyata memang berdampak yang cukup positif. Dan tentunya saya juga menghimbau kepada para investor agar supaya memang betul-betul bijak dalam berinvestasi. Tidak berdasarkan rumors, memang fakta yang faktual,” katanya.
Dalam konferensi pers yang dihadiri langsung Airlangga Hartarto, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Kristian Sihar Manullang, dan Direktur Pengembangan Jeffrey Hendrik, Airlangga menekankan pentingnya pemahaman emiten dan investor terkait hak menyampaikan aspirasi di negara demokrasi.
“Harapannya agar para investor dan para emiten memahami jika penyampaian aspirasi dijamin di negara demokrasi selama dilakukan dengan baik,” kata Airlangga.
Pemerintah juga menegaskan akan terus berkomunikasi aktif dengan emiten dan investor untuk memastikan rencana investasi berjalan sesuai jadwal. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah menjaga stabilitas pasar sambil tetap menghormati aspirasi masyarakat.
Airlangga menegaskan kapasitas pemerintah dalam menjaga ekonomi tetap kuat. Cadangan devisa Indonesia tercatat mencapai USD 152 miliar pada Juli 2025. Sistem perbankan tetap sehat, dan koordinasi kebijakan fiskal, moneter, serta sektor riil berjalan sinergis.
“Dengan fundamental yang solid ini, dampak volatilitas jangka pendek tidak akan mengubah trajectory ekonomi kita yang positif. Target mempertahankan pertumbuhan di atas 5% tetap realistis dan achievable, dengan komitmen penuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Inarno menutup dengan menekankan pentingnya kepercayaan diri pelaku pasar. “Nah itu yang penting dalam kondisi saat ini. Tetap percaya diri bahwa kita akan maju ke depan,” pungkasnya.
Inarno mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. “Pokoknya saya merasa terima kasih kepada pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Pak Menko. Sangat luar biasa, fokusnya di beliau, sinergi dan dukungannya terhadap pasar modal. Agar pasar modal itu perdagangannya teratur wajar dan efisien,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah ini membawa dampak positif bagi pasar. Inarno juga menghimbau para investor untuk tetap bijak dalam berinvestasi. “Kita lihat ternyata memang berdampak yang cukup positif. Dan tentunya saya juga menghimbau kepada para investor agar supaya memang betul-betul bijak dalam berinvestasi. Tidak berdasarkan rumors, memang fakta yang faktual,” katanya.
Dalam konferensi pers yang dihadiri langsung Airlangga Hartarto, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Kristian Sihar Manullang, dan Direktur Pengembangan Jeffrey Hendrik, Airlangga menekankan pentingnya pemahaman emiten dan investor terkait hak menyampaikan aspirasi di negara demokrasi.
“Harapannya agar para investor dan para emiten memahami jika penyampaian aspirasi dijamin di negara demokrasi selama dilakukan dengan baik,” kata Airlangga.
Pemerintah juga menegaskan akan terus berkomunikasi aktif dengan emiten dan investor untuk memastikan rencana investasi berjalan sesuai jadwal. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah menjaga stabilitas pasar sambil tetap menghormati aspirasi masyarakat.
Airlangga menegaskan kapasitas pemerintah dalam menjaga ekonomi tetap kuat. Cadangan devisa Indonesia tercatat mencapai USD 152 miliar pada Juli 2025. Sistem perbankan tetap sehat, dan koordinasi kebijakan fiskal, moneter, serta sektor riil berjalan sinergis.
“Dengan fundamental yang solid ini, dampak volatilitas jangka pendek tidak akan mengubah trajectory ekonomi kita yang positif. Target mempertahankan pertumbuhan di atas 5% tetap realistis dan achievable, dengan komitmen penuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Inarno menutup dengan menekankan pentingnya kepercayaan diri pelaku pasar. “Nah itu yang penting dalam kondisi saat ini. Tetap percaya diri bahwa kita akan maju ke depan,” pungkasnya. (Daiz La Ode)